Ekonomi

Konsumen Beras Bulog Terbanyak Ada di Sumba Barat Daya

×

Konsumen Beras Bulog Terbanyak Ada di Sumba Barat Daya

Share this article

WAIKABUBAK, MENARASUMBA.COM – Sumba Barat Daya menempati peringkat pertama sebagai daerah dengan konsumen beras Bulog terbanyak dari tiga kabupaten yang jadi wilayah layanan Perum Bulog Cabang Waikabubak.

“Mungkin karena faktor populasi penduduk yang banyak sehingga masyarakat SBD menjadi konsumen terbesar, dibanding warga Sumba Barat dan Sumba Tengah,” ujar pimpinan Perum Bulog Cabang Waikabubak, Yermi. R. F. Djami, Kamis (13/04/2023).

Pimpinan Perum Bulog Cabang Waikabubak, Yermi R. F. Djami

Namun pihaknya tidak merinci berapa jumlah stok beras yang dialokasikan pada setiap tahun untuk melayani kebutuhan pangan masyarakat Sumba Barat Daya.

Dalam tahun ini saja, sebut Yermi, permintaan beras untuk kegiatan operasi murah meningkat pesat akibat harga beras di pasaran yang naik secara drastis.

Kondisi ini menyebabkan stok yang tersedia di Gudang Bulog Pogo Tena, Tambolaka terserap habis dalam waktu tidak lama untuk melayani permintaan kebutuhan operasi pasar murah di SBD.  

Saat ini, kegiatan itu terpaksa dihentikan untuk sementara hingga bulan Juni nanti karena stok beras yang baru tiba beberapa waktu lalu dialihkan pada kegiatan bantuan pangan sesuai instruksi pemerintah pusat.

“Stok yang ada di gudang saat ini hanya 200 ton saja untuk melayani kebutuhan bantuan pangan pada empat kecamatan di SBD,” terang Yermi.    

Penentuan keempat kecamatan itu, ujarnya pula, menjadi kewenangan mutlak Pemda SBD yang telah dikoordinaskan langsung oleh Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam.

Sesuai permintaan yang diajukan Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kabupaten SBD, empat wilayah itu adalah Kecamatan Kota Tambolaka, Kecamatan Loura, Kecamatan Kodi Utara, dan Kecamatan Kodi Bangedo.

Salah satu alasan, untuk Kecamatan Kodi Utara misalnya, karena selama ini wilayah tersebut belum pernah mendapat pelayanan operasi pasar murah.

Sedangkan di Kecamatan Kota Tambolaka dan Kecamatan Loura minimnya lahan lahan pertanian menjadi salah satu dasar pertimbangan pemerintah setempat.

“Alokasinya merujuk pada data dari Pemda SBD, kami hanya menyediakan stoknya saja. Disalurkan dulu pada empat kecamatan ini, nanti saat stok berikut masuk dialokasikan lagi untuk kecamatan tersisa,” ucapnya.

Ia menambahkan, semestinya ada 1.000 lebih ton beras yang harus turun. Namun sisanya masih dalam perjalanan dan belum dipastikan waktu tibanya karena masalah angkutan dan kendala lain di daerah pengirim.

Selama ini, stok beras untuk Perum Bulog Cabang Waikabubak dipasok dari wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

“Untuk jatah 500 ton didatangkan dari NTB dan diperkirakan selesai lebaran nanti sudah tiba di sini,” tutupnya.   ( JAP/MS )  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *