humanities

Miris, Ada Upaya Cegah Saat Awak Media Liput Atribut Latih Anggota Paskibra yang Warna-warni

×

Miris, Ada Upaya Cegah Saat Awak Media Liput Atribut Latih Anggota Paskibra yang Warna-warni

Share this article
Nampak sepatu latihan para anggota Paskibra SBD yang tidak serasi warna dan bentuknya. (Foto Menara Sumba )

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Penanganan atribut anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang akan bertugas pada perayaan HUT kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten SBD ditengarai tidak serius.

Dari pantauan awak media, Selasa (06/08/2024) selain handuk kecil yang berwarna-warni, nampak juga sepatu kets yang beragam warna.

Padahal, keserasian atribut dan gerak adalah ciri khas utama yang menjiwai setiap anggota Paskibra.

Sapu tangan anggota Paskibra SBD yang digunakan saat latihan terlihat berwarna-warni seperti pelangi. ( Foto Menara Sumba )

“Kami tidak tahu apa-apa terkait atribut latih anak-anak Paskibra, teman-teman wartawan tanya langsung panitianya saja,” ujar salah seorang pelatih Paskibra.  

Namun upaya awak media untuk mendapatkan konfirmasi panitia dari Badan Kesbangpol Kabupaten SBD ini tidak berhasil.

Justru terjadi adu mulut antara wartawan dengan salah satu panitia yang meminta agar kegiatan latihan hari itu tidak diliput.

“Bapak-bapak wartawan masa foto-foto sembarang. Maksudnya foto ini kira-kira, bos-bos para wartawan yang terhormat,” kata salah seorang panitia.

Niat awak media menanyakan sejumlah atribut latih anggota Paskibra yang berwarna-warni ini pun urung.

Sejumlah awak media terlibat bersitegang dengan Ina Ngedang yang disebut sebagai ketua panitia Paskibra tahun 2024 ini.

Sejumlah pelatih Paskibra SBD yang juga anggota TNI (ujung kanan) terpaksa bercelana loreng karena atribut training yang tidak sesuai warna korps. ( Foto Menara Sumba )

Upaya konfirmasi untuk mendapatkan penjelasan dari panitia akhirnya berujung buntu hingga awak media meninggalkan lokasi latihan anggota Paskibra di halaman Kantor Bupati SBD ini.

Sejumlah informasi terpercaya di institusi Pemkab SBD menyebut, selain atribut latihan anggota Paskibra yang tidak seragam ada juga persoalan lain yang mengganjal.

Pasalnya, hingga saat itu belum ada kabar terkait Pakaian Dinas Upacara (PDU) sedangkan deadline waktu pelaksanaannya tersisa 10 hari lagi.

“PDU ini harus dicoba dulu apakah pas dengan ukuran tubuh anggota Paskibra, takutnya kedodoran atau sesak dan butuh waktu untuk dibetulkan,” ujar sumber yang enggan disebut itu.

Secara terpisah ketika dikonfirmasi, selaku pimpinan institusi yang melatih anggota Paskibra, Dandim 1629/SBD Letkol CZi Novi Kurniawan, ST menyebut jika ada ketidakserasian seragam latih untuk anggotanya.

Semestinya, kata Dandim, seragam latih untuk anggotanya tersebut tidak bertolak belakang dengan warna khas TNI.

“Kalau boleh pakai warna hijau yang menggambarkan ciri khas warna tentara,” sarannya.

Karena bertolak belakang dengan warna korps, para pelatih dari anggota TNI ini pun akhirnya menggunakan celana training loreng karena merasa kurang pas mengenakan atribut berwarna coklat.     

Menurut Dandim, keberadaan anggota Paskibra tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang biasa.

Karena di pundak seorang anggota Paskibra ada beban mulia bertugas dalam sebuah upacara sakral memperingati HUT kemerdekaan bangsa yang diraih dari pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan.   

“Persiapan anggota Paskibra tidak boleh main-main agar pelaksanaan upacara 17 Agustus nanti bisa berjalan khidmat,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *