TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Keberadaan 16 Balai Latihan Kerja (BLK) yang sebagian besar diperjuangkan cabup paslon satu Ratu Ngadu Bonu Wulla saat menjabat anggota DPR RI disentil dalam debat pertama calon bupati dan wakil bupati SBD.
Sorotan itu dilontarkan cawabup paslon dua, Yeremia Tanggu dalam adu pendapat yang berlangsung Jumat (25/10/2024) di Fortuna Convention Hall, Tambolaka.
Yeremia bahkan meminjam istilah “indah kabar dari rupa” atas keberadaan bangunan BLK yang tidak berfungsi.
“Kenapa saya katakan indah kabar dari rupa? Dari 16 BLK itu mungkin hanya satu yang terlihat berfungsi, dan itu pun tertatih-tatih,” lontarnya.

Ia menegaskan jika dirinya tahu benar tentang soal itu karena pensiun dari jabatan sebagai Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten SBD.
“Yang sebenarnya itu milik kementerian tetapi komunikasi yang mungkin tidak pernah jalan, sehingga kami pun juga menonton bangunan-bangunan itu tanpa aktivitas,” tuturnya.
Dikatakan Yeremia, apa yang diungkapkannya adalah fakta dan tidak berniat untuk menjustifikasi.
Keberadaanya sebagai kepala dinas Nakertrans ketika itu hanya sebatas dilibatkan dalam seremonial belaka.
Inti dari kehadiran BLK, lanjutnya lagi, untuk mengentaskan apa yang menjadi harapan bersama.
“Mungkin di sini perlu kebesaran hati untuk mengakui, lalu kalau Tuhan kasih karunia kita bisa benahi bersama-sama,” imbaunya.
Secara tegas cabup Fransiskus M. Adi Lalo menambahkan jika pembangunan BLK tidak direncanakan secara matang.
Pasalnya, keberadaan gedung-gedung itu sekarang ini malah membebani masyarakat yang ada di desa.
“Pemeliharaannya, biaya listriknya, semua hal yang berkaitan dengan BLK dan lain-lain itu ditanggung oleh masyarakat yang ada di desa tempat BLK ini berdiri,” beber Adi Lalo.
Seharusnya, kata dia, BLK tersebut jadi rumah produksi yang bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat, bukan sebaliknya membebani warga yang ada di sana.
“Saya pikir seharusnya dikoordinasikan dengan pemerintah daerah ketika BLK itu dibangun sehingga ada intervensi anggaran untuk kegiatan produktif di BLK bersangkutan,” tandasnya.
Sementara, cabup Ratu Ngadu Bonu Wulla menimpali pernyataan paslon dua dengan menyebut terima kasih.
Ia membenarkan jika selama menjabat anggota DPR RI kurang lebih 16 BLK telah dibangun, bahkan tahun ini akan ditambah lagi dua BLK.
“Tujuannya untuk memberi kesempatan bagi generasi muda usia produktif menambah skill dan kompetensi,” jelasnya.
BLK yang dibangun di SBD, kata dia, sudah bisa memberikan output, karena sudah cukup banyak anak-anak yang berlatih di sana.
Bahkan salah satu BLK milik lembaga JF-Course sudah menghasilkan lulusan cukup banyak.
Ada upaya MoU dengan beberapa pihak seperti perbankan, instansi pemerintah, maupun instansi swasta dalam rangka meningkatkan skill kompetensi di bidang bahasa Inggris.
BLK yang ada di SBD ini terus melakukan pelatihan, karena aturannya selama dua tahun akan ada pendampingan dari pemerintah pusat.

“Pada tahun ketiga akan dihibahkan dan jadi mandiri. Nah, jika kami jadi bupati dan wakil bupati SBD tentu BLK-BLK ini akan kita manfaatkan,” janjinya.
Oleh karena itu, khusus bagi dana pemberdayaan, akan dialokasikan untuk mendorong desa-desa bisa memberikan kesempatan kepada warga masyarakat, khususnya usia produktif untuk berlatih di BLK-BLK yang ada.
Dengan demikian, para calon pekerja akan punya skill, kompetensi, dan jika berangkat ke luar negeri telah menjadi tenaga kerja profesional yang berdampak juga pada upah yang tinggi.
“Kami dorong selama ini dua tahun itu masih jadi kewenangan pemerintah pusat untuk mendampingi,” imbuhnya.
Lebih lanjut diungkapkan Ratu Ngadu Bonu Wulla, pada tahun ketiga barulah BLK itu dihibahkan kepada yayasan tertentu untuk bisa mandiri.
“Ini yang sedang dilakukan, saya berpikir mungkin ketika Pak Yeremia menjadi kepala dinas, saya malah tidak pernah melihat ada upaya dalam rangka mendukung BLK yang ada,” timpalnya.
Selaku wakil rakyat saat itu tugasnya mendorong dan juga berharap partisipasi aktif masyarakat, dan lembaga lain bagi keberlangsungan BLK ini.
Harusnya pemerintah daerah atau pun masyarakat merasa senang dengan kehadiran BLK.
“Terima kasih telah menonton, karena tidak mudah mendorong BLK ini, dan sekarang saya berharap ada kontribusi atau dukungan. Saya berkomitmen, jika saya jadi bupati, sudah pasti BLK yang ada dimanfaatkan agar menghasilkan skill bagi anak-anak,” pungkasnya.. ( JIP/MS )





































