TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Prihatin dengan kondisi penerangan di area alun-alun Kota Tambolaka, Direktur PT Bumi Indah menyumbang 10 buah lampu jalan.
Bantuan ini diserahkan Anggi Meha selaku kepala proyek dari kontraktor pelaksana pekerjaan alun-alun kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST, Rabu (14/08/2024).
“Selaku perwakilan dari PT Bumi Indah, hari ini saya serahkan bantuan 10 unit lampu penerangan taman sebagai bentuk kepedulian pimpinan kami Pak Melkianus Lubalu atas kondisi alun-alun yang gelap di malam hari,” ujarnya.
Ia menyebut, langkah ini diambil karena sejumlah lampu penerangan yang sudah terpasang saat pembangunan awal alun-alun tahun lalu tidak tersisa lagi.
“Melihat kondisi ini, pimpinan kami Pak Melkianus Lubalu tergerak hati membantu lampu penerangan ini,” tambahnya.

Salah satu dari 10 buah ampu bantuan Direktur Utama PT Bumi Indah, Melkianus Lubalu yang diserahkan Kapro Anggi Meha di alun-alun kota, Rabu (14/08/2024). ( Foto Menara Sumba )
Anggi berharap masyarakat bisa menikmati penerangan yang ada sekaligus ikut menjaga dan merawatnya.
Sebelum itu, lampu taman yang dirusak warga ketika pekerjaan tahap awal masih dalam masa pemeliharaan sudah diganti pihak kontraktor.
Namun setelah itu, lampu-lampu tersebut dirusak lagi hingga suasana alun-alun kembali gulita saat malam hari.
Dari pantauan pihak PT Bumi Indah, katanya lagi, kendati suasana alun-alun temaram saat malam hari, namun animo warga untuk menikmati suasana di tempat itu tidak pernah surut.
“Hal inilah yang kemudian menggerakkan hati pimpinan kami Pak Melkianus Lubalu selaku putra daerah, merasa bertanggung jawab untuk mengatasi kondisi alun-alun yang gelap saat malam hari,” kata Anggi lebih lanjut.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan PT Bumi Indah yang telah menunjukkan kepedulian terhadap keberadaan alun-alun.
“Sebenarnya ini berawal dari keprihatinan Pak Melkianus Lubalu, karena lampu taman yang diadakan kali lalu sudah dua kali diganti, tapi tetap saja dirusak,” tuturnya.
Dalam desain awal lampu taman, sebut Wilhelmus, tinggi lampu tidak seberapa sesuai standar baku lampu taman.
Namun karena sudah kali kedua lampu-lampu tersebut dirusak, maka pimpinan PT Bumi Indah yang terketuk hati untuk bersumbangsih, membantu lampu yang tingginya 4 meter dari permukaan tanah.
Dikatakannya, ada desa-desus menyebut jika lampu-lampu yang sudah terpasang sebelumnya mudah rusak karena kurang tinggi.
“Padahal persoalan sesungguhnya karena ulah tangan jahil yang senang merusak fasilitas umum,” terang Kadis Wilhelmus.
Ia berharap dengan adanya Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bumi Indah ini masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik dan bijak.
Dengan pencahayaan yang baik di malam hari, pelaku UKM bisa lebih giat dan kreatif sehingga berimbas pada peningkatan omset.
“Saya juga imbau seluruh masyarakat yang datang di alun-alun ini untuk bersama menjaga fasilitas yang ada, tidak saja lampu bantuan PT Bumi Indah, tapi semua fasilitas yang sudah dibangun pemerintah,” tandasnya. ( JIP/MS )




































