TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Dengan gedung yang baru dan bagus, sarana prasarana lain yang juga mendukung, diharapkan pelayanan tugas Polri kepada masyarakat juga makin baik.
Penegasan ini disampaikan Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum saat meresmikan Mapolres SBD, Rabu (15/11/2023).
“Jadi kalau gedungnya bagus, pelayanannya tidak bagus, ya masyarakat bilang percuma, tidak ada perubahan di dalam pelayanan,” ujarnya.
Penyambutan Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum oleh Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, SH, SIK, MH sebelum memasuki kintal Mapolres SBD. ( Foto Menara Sumba )
Karena itu, sebut Kapolda, kondisi ini harus sepadan dengan pelaksanaan tugas polisi yang cepat dalam melayani, ramah, tanggap, dan proaktif memberikan solusi kepada masyarakat.
Dengan demikian maka masyarakat akan merasa terlayani dengan baik dan kemudian memberi apresiasi kepada Polri.
“Selamat menempati Mapolres ini semoga dapat memotivasi diri untuk meningkatkan kinerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, terutama memberikan perlindungan, keamanan dan pelayanan kepada masyarakat,” pinta Kapolda.
Dirinya juga meminta untuk senantiasa menjaga dan merawat bangunan tersebut agar tetap indah, sehingga baik anggota polisi itu sendiri maupun masyarakat merasa betah berada di kantor ini.
“Gedung megah ini akan menuntut kinerja yang tinggi dari segenap anggota Polres Sumba Barat Daya. Karena itu saya harap dalam melakukan tugas pokok dan kewajiban masing-masing seluruh anggota memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” imbuhnya.
Pengguntingan pita oleh Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum dalam seremonial peresmian Mapolres SBD. ( Foto Menara Sumba )
Ia menyebut, tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri sudah naik lagi di angka 76 persen.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri pernah mencapai 82 persen, sebuah kepercayaan yang cukup tinggi meski kemudian pada tahun lalu turun di bawah 60 persen dan pelan-pelan ditata kembali.
Dari semua kementerian dan lembaga, hanya institusi Polri yang mengalami kenaikan, sedangkan yang lainnya meski tinggi tapi statis.
Tentu ini juga atas peran dari seluruh anggota Polres Sumba Barat Daya yang melaksanakan tugas melayani masyarakat dengan baik, sehingga tingkat kepercayaan publik terhadap Polri di seluruh Indonesia semakin baik.
Sebagai institusi yang melayani masyarakat maka tingkat kepercayaan ini sangat penting, karena berkaitan dengan pengajuan anggaran kepada pemerintah.
Foto bersama usai acara peresmian di pendopo Mapolres SBD. ( Foto Menara Sumba )
“Jika tingkat kepercayaan masyarakat rendah tapi kenapa kok kebutuhan anggarannya tinggi? Semua sudah dituruti tapi kenapa tingkat kepercayaan masyarakat tetap rendah? Ini menjadi persoalan apabila hal tersebut terjadi,” tuturnya lagi.
Kapolda menyampaikan Polres Sumba Barat Daya terbentuk berdasarkan instruksi Kapolri Nomor 1850/X/2019 tanggal 2 Oktober 2019 tentang Pembentukan Kepolisian Resor Sumba Barat Daya.
Gedung ini dibangun dari dana APBN senilai 4.705.678.000 yang dikerjakan oleh CV Timor Bina Karya.
“Saya mengapresiasi kerja keras Pak Kapolres dan jajaran sehingga sekarang kondisi Mapolres ini sudah sangat baik,” ucap Johni Asadoma.
Kondisi Polres SBD saat ini masih penuh dengan berbagai hambatan dan tantangan. Di antaranya keberadaan personil yang masih tercukupi hanya 24,8 persen.
Polres ini, ujar Kapolda, seharusnya memiliki 1.086 personil tapi baru terpenuhi 269 personil. Ini merupakan kendala utama dari Polres SBD sehingga belum maksimal memberi pelayanan kepada masyarakat.
Begitu juga dengan sarana prasarana, dimana masih terdapat Polsek yang belum memiliki sepeda motor untuk kendaran tugas.
“Nah ini, Bapak Bupati tolong perhatikan. Ada dana hibah setiap tahun satu Polsek satu saja, maka lima tahun sudah lima sepeda motor untuk lima Polsek,” tandasnya berseloroh.
Selain dihadiri Kapolres AKBP Sigit Harimbawan, SH, SIK, MH bersama jajaran, acara peresmian ini dihadiri Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Dandim 1629/SBD, Letkol CZi Novi Kurniawan, ST, Kajari Sumba Barat, Bintang Latinusa Yusvantare, SH, MH, mantan bupati SBD Markus Dairo Talu, pengusaha lokal SBD Melkianus Lubalu, dan sejumlah tokoh lain. ( JIP/MS )