TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sejumlah toko dengan oplah jualan besar ditengarai ikut ambil andil dalam peredaran rokok ilegal di SBD.
Penelusuran awak media ini, Senin (31/03/2025) ditemukan sejumlah pedagang asongan di Pelabuhan Waikelo kedapatan menenteng rokok bermerk Geboy.

Ben B. Kaba, pemilik Toko Putra Ana Kopi saat dikonfirmasi awak media Senin (31/03/2025). ( Foto Menara Sumba )
Saat ditanya, salah seorang dari pedagang ini menjawab jika rokok tersebut dibelinya dari salah satu toko di Waitabula.
“Saya membelinya di Toko Surya Baru,” ujar pedagang yang akrab dipanggil Bapak Anggi ini.
Ia mengaku tidak tahu jika rokok tersebut ilegal karena tidak membayar cukai tembakau.
“Kami tertarik karena harganya murah dan laris, cocok untuk kami pedagang kecil pinggir jalan yang modal pas-pasan,” akunya polos.
Ia bersama sejumlah pedagang asongan lain menjajakan rokok berharga murah dengan berkeliling menawarkannya kepada pengunjung di pelabuhan itu.
Berdasarkan pengakuan sejumlah pedagang asongan di Pelabuhan Waikelo, awak media pun mendatangi Toko Surya Baru.
Saat dikonfirmasi, pemilik Toko Surya Baru menuturkan jika rokok tersebut dipasok oleh salah satu toko yang punya relasi dengan pedagang besar di SBD.
“Saat Natal tahun lalu kami ambil di Tunas Karya tapi tidak bertahan lama karena setelah itu peminatnya sepi,” jelas Aci Toko Surya Baru.
Ia kemudian menjelaskan jika mendapat sedikit informasi terkait jaringan pemasok rokok ilegal ini.
Berdasarkan hasil konfirmasi ini awak media kemudian mendatangi salah satu toko di kawasan Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat yang disebut sebagai salah satu dari jaringan pemasok rokok ilegal ini.
Menurut pemilik Toko Putra Ana Kopi, Ben B. Kaba, salah satu dari merek rokok ilegal tersebut dipasok dari Surabaya, Jawa Timur.
“Kami hanya beli satu dua dos saja,” aku Ben.
Disebutkannya, rokok tersebut didatangkan langsung dari Surabaya lewat Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Kendati demikian ia tidak mengetahui jelas siapa yang memasoknya ke Sumba.
“Kami hanya pesan lewat telpon dan rokoknya diantar ke sini,” tutur Ben.
Ia bahkan membeberkan jika hampir semua toko di Sumba Barat Daya menjual rokok tidak bercukai tembakau ini.
Namun, kata dia lagi, sampai dengan saat ini belum pernah ada petugas dari instansi berwenang yang datang memeriksa penjualan rokok tersebut.
“Kami hanya menjualnya saja karena memang rokok ini banyak beredar di sini,” tandasnya. ( JIP/MS )





























