humanities

Undangan Tuhan

×

Undangan Tuhan

Share this article

BIBLE LEARNING

Hari Biasa, Pekan Biasa XXXI Selasa, 05 November 2024

Sumber Inspirasi: ¤ Filipi 2:5-11 ¤ Lukas 14:15-25

SEBUAH IMAJINASI untuk mengantar kita pada “Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih.”

Pak ASW mengundang Pak RRT untuk datang ke pesta pernikahan anaknya. Relasi kedua keluarga ini baik, sekalipun tinggal di desa yang berlainan.

Pak ASW hendak membuat pesta pernikahan puteri pertamanya. Tentu saja, Pak RRT sekeluarga diundangnya.

Namun, karena Pak RRT sibuk dengan tugas sebagai wartawan meliput kampanye pilkada, ia dan keluarganya tidak sempat hadir dalam pesta pernikahan puteri Pak ASW.

Karena peristiwa itu, lama kelamaan hubungan baik mereka menjadi renggang dan tak bertegur sapa lagi.

Relasi bisa rusak karena kekecewaan yang disebabkan tidak memenuhi undangan.

Bacaan Injil hari ini (Lukas 14:15-25) mengisahkan sebuah “Perumpaan tentang orang-orang yang berdalih.” Dikatakan: “Ada seorang yang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.” (ay. 16).

Masih dalam konteks tema perjamuan. Akan tetapi, sekarang sebagai perumpamaan, dengan kekhususan bahwa semua tamu “bersama-sama meminta maaf” (ay. 18), dengan menolak undangan.

Macam-macam alasan yang dikemukakan: membeli ladang, membeli lembuh, malahan ‘baru kawin’. Pokoknya tidak mau datang.

“Lalu murkahlah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh” (ay. 21).

Pada pesta perjamuan itu masih ada tempat yang kosong. Lalu, tuan pesta itu berkata kepada hambanya: “Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh” (ay. 23).

Akan tetapi, “Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku” (ay. 24). Dengan jelas dan tegas Yesus menolak mereka yang tidak mengikuti pewartaan-Nya.

Undangan pertama gagal, tetapi Yesus mengundang terus. Dan undangan Yesus tidak akan berakhir sampai rumah penuh.

Harapan itu ditanggapi dengan, *“banyak orang berduyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya” (ay. 25). Sesungguhnya perjalanan itu tidak memainkan peranan penting. Tetapi, penginjil Lukas menyebutnya: Yesus masih tetap pada perjalanan yang ditetapkan Bapa-Nya. Dan berbondong-bondong orang mengikuti-Nya.

Lalu, bagaimana dengan kita? Seringkali kita dengan berbagai alasan menolak undangan Tuhan. Pelbagai alasan kesibukan kita dipakai sebagai DALIL PEMBENARAN untuk menerima undangan itu.

Maka, Tuhan pun bisa kecewa dan kemudian relasi kita dengan Tuhan bisa rusak.

Dalam tataran manusiawi, kita juga bisa merusak relasi yang telah terjalin dengan baik hanya karena kita mengecewakan, tidak bisa memenuhi harapan.

Dalam tataran Ilahi pun sama halnya. Kita bisa mengecewakan Tuhan yang selalu mengundang kita untuk masuk perjamuan-Nya yang Kudus.

Jika kita mulai MALAS menghadiri perjamuan EKARISTI setiap Minggu karena alasan kesibukan duniawi, tak heran iman kita pun lemah dan relasi kita dengan Tuhan pun menjadi renggang. (DT).

Have a GOOD ACTIVITY

Shalom, Tuhan memberkati.🛐

@Dami Tiala

Umat Lingk. Ratu Kenyo

Ev. Gereja Paroki Santo Petrus & Paulus BABADAN Wedomartani, Sleman – Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *