TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Kawasan pinggiran jalan di Watukanggorok, Desa Reda Pada, Wewewa Barat kembali jadi tempat pembuangan sampah dan bangkai.
Padahal, saat kunjungan presiden belum lama ini kawasan itu dijaga ketat dan areanya benar-benar bersih dari sampah, apalagi bangkai.
Namun pemandangan apik tanpa aroma bangkai tersebut hanya bertahan sebentar saja.
Beberapa hari usai kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu, aroma tidak sedap mulai terhirup oleh pengguna jalan yang melintas di area itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten SBD, Enos Eka Dede, S.Sos. ( Foto Menara Sumba )
Kian hari bau busuk makin menyengat hidung dan sangat mengganggu siapa saja yang melewati kawasan Watukanggorok.
Pantauan media ini, Kamis (17/10/2024) terlihat karung dan kantong kresek berwarna merah yang berisikan sampah maupun bangkai teronggok di tepi jalan.
Pada bibir jurang terjal di bawah pagar pengaman di salah satu kawasan itu kelihatan banyak karung dibuang.
Bau bangkai teramat menyengat memancing rasa mual awak media ini yang hendak mengambil gambar.
Niat mengambil gambar akhirnya diurungkan karena bau amat menyengat dan memilih untuk memotret sampah dalam bungkusan plastik di tepi jalan yang lain.
Dihubungi media ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten SBD, Enos Eka Dede, S.Sos menjelaskan jika area Watukanggorok merupakan kewenangan pemerintah provinsi dibawah Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPT KPH) Kabupaten SBD.
“Tapi karena ada di wilayah kabupaten SBD kami terbebani secara moril dan terpaksa turun tangan membersihkan kawasan itu dari sampah yang dibuang oleh warga,” jelasnya.
Nampak kantong kresek warna merah berisikan sampah dibuang begitu saja di pinggiran jalan oleh oknum tidak bertanggung jawab. ( Foto Menara Sumba )
Bahkan, kata Enos lebih lanjut, anggota Satpol PP juga sering ambil bagian membersihkan sampah di kawasan itu, terlebih bangkai ternak yang dibuang begitu saja oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Seharusnya, kata dia lagi, pihak UPT KPH Kabupaten SBD yang bertanggung jawab sepenuhnya atas kebersihan area di kawasan Watukanggorok.
Namun pihaknya harus turun tangan karena tidak sampai hati membiarkan sampah dan bangkai dibiarkan teronggok begitu saja mengganggu pemandangan dan menebarkan bau tidak sedap.
“Sebagai bagian dari perangkat daerah di kabupaten ini kita malu juga dengan kondisi tersebut,” imbuhnya.
Seperti saat jelang kedatangan presiden, pihaknya yang berjibaku membersihkan seluruh area di kawasan itu dari onggokan sampah juga bangkai ternak.
Padahal, di kawasan itu ada sejumlah bangunan milik UPT KPH Kabupaten SBD yang diperuntukkan bagi keperluan eko wisata.
Tapi pada hari kedua baru ada personil UPT KPH yang ikut membersihkan sampah di tempat itu.
Pihaknya berharap ke depan ada sinergitas yang terbangun untuk mengatasi bersama persoalan sampah yang dibuang sembarangan di kawasan Watukanggorok.
“Tapi tentunya harus diinisiasi oleh instansi kehutanan selaku pihak yang punya kewenangan penuh di area Watukanggorok,” tandasnya. ( JIP/MS )