Iklim

Warga di Wilayah Sumba Diminta Waspada terhadap Cuaca Ekstrem pada Awal Musim Hujan

×

Warga di Wilayah Sumba Diminta Waspada terhadap Cuaca Ekstrem pada Awal Musim Hujan

Share this article

WAINGAPU, MEBARASUMBA.COM – Warga di wilayah Pulau Sumba diminta untuk waspada terhadap cuaca ekstrem pada awal musim hujan.

Peringatan ini dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Umbu Mehang Kunda, Jumat (06/12/2024).

“Secara meteorologis, terpantau mulai aktifnya Monsun Asia, suhu permukaan laut yang menghangat, aktifnya fenomena MJO, dan Gelombang Equatorial Rossby serta adanya daerah pertemuan dan belokan angin menyebabkan wilayah Sumba diguyur hujan intensitas ringan hingga lebat dalam beberapa hari ini,” jelas Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Umbu Mehang Kunda, Carles A. Tari.,

..Seperti diketahui, Monsun Asia atau biasa yang dikenal monsun baratan adalah angin yang bertiup dari Asia melewati wilayah Indonesia, membawa cukup uap air sehingga menurunkan hujan di wilayah Indonesia termasuk wilayah Sumba.

Aliran masa udara yang didominasi angin baratan ini, katanya lebih lanjut, diprediksi mulai semakin konsisten dan terus menguat hingga Februari 2025.

Suhu permukaan air laut (SST) yang menghangat serta adanya daerah pertemuan dan belokan angin cenderung menghasilkan lebih banyak awan hujan karena adanya proses konvergensi dan pemanasan udara.

“Diketahui anomali SST di perairan NTT cenderung lebih hangat dibandingkan normalnya dan diprediksi akan didominasi oleh kondisi anomali SST hangat dengan kisaran nilai +0.25 hingga +1.0 °C pada periode Desember 2024 hingga Mei 2025,” imbuhnya.

Saat ini MJO berada di kuadran 4 berarti gelombang MJO berada di wilayah tropis Asia Pasifik Barat dan diprediksi bergerak menuju fase 5 atau aktif di wilayah Indonesia hingga akhir Dasarian II Desember 2024, memicu aktivitas konveksi yang meningkatkan pembentukan awan hujan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, aktifnya gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby berkaitan dengan potensi peningkatan pembentukan awan hujan.

Gelombang ini bergerak dari timur ke arah barat (arah ekuator) dan dalam pergerakannya gelombang Equator Rossby memengaruhi cuaca di wilayah tropis terutama dalam pembentukan dan pergerakan awan hujan.

Lebih lanjut diketahui Indeks ENSO di NINO3.4 berada pada kategori Netral (indeks -0.36), BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi bahwa La Nina tetap berpotensi terjadi dan dapat berlangsung hingga periode Maret-April-Mei 2025.

Peringatan dini waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di hampir seluruh wilayah Sumba.

“Masyarakat diimbau agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di awal musim Hujan dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir,” tandas Carles.

Khusus daerah bertopografi curam, bergunung, dan tebing patut waspada akan potensi longsor serta banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat bahkan ekstrem yang terjadi dalam durasi yang panjang.

Untuk itu masyarakat diminta selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrim dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas III Umbu Mehang Kunda di WhatsApp: 0813-5316-0065 atau dapat langsung mengakses Aplikasi iOS dan Android Info BMKG dan Sosial Media @bmkgsumba. ( ATM/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *