Politik

Bacabup Tobias Sebut, SBD Kaya Panorama dan Pesona Wisata Budaya Tapi Nihil Daya Dukung Lain

×

Bacabup Tobias Sebut, SBD Kaya Panorama dan Pesona Wisata Budaya Tapi Nihil Daya Dukung Lain

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sumba Barat Daya adalah salah satu daerah dengan sejumlah potensi wisata tiada tara.

Suguhan panorama alam nan elok dan aset budaya jadi pemikat para pelancong untuk datang menikmati serpihan surga yang jatuh di Loda Wee Maringi Pada Wee Malala ini.

Kendati demikian, aset amat berharga tersebut sama sekali tidak membawa dampak apa-apa bagi kehidupan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal itu diungkapkan Tobias Tamo Ama Bulu, SE, salah satu bakal calon bupati SBD kepada awak media yang meliput kegiatan pendaftarannya di sejumlah partai politik pekan lalu.

Tobias Tamo Ama Bulu, SE didampingi keluarga saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati SBD di sekretariat DPC PKB Kabupaten SBD pada Rabu (01/05/2024) lalu. ( Foto Menara Sumba )

“Saya harus berani mengatakan itu, karena mencintai daerah ini dan prihatin dengan kondisi masyarakat yang masih terbelenggu berbagai kesulitan hidup,” ujarnya.

Hal ini pula jadi salah satu alasan yang menggugah hatinya untuk berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah pada bulan November mendatang.

Ketua Umum IKAL SABDA (Ikatan Keluarga Sumba Barat Daya) di Jakarta ini mengatakan, dirinya bersama warga SBD yang tinggal di ibu kota sering mendiskusikan berbagai hal terlebih pengelolaan potensi wisata yang terlihat jalan di tempat.

Padahal dunia luar tahu benar bahwa surga pariwisata terbaik ada di tanah marapu dan sebagian bertaburan di penjuru wilayah SBD.

“Sayangnya kita tidak siap mengelola aset berharga ini akibat minimnya sumber daya manusia dan miskin inovasi,” sebut pria kelahiran Palla, Wewewa Utara yang sukses di bidang properti.

Semestinya, pelaku pariwisata dan masyarakat SBD bisa belajar dan memetik ilmu dari sejumlah daerah yang sukses mengelola aset wisatanya lalu mengadopsi hal-hal baik tersebut untuk diterapkan.

Dunia wisata itu, sebut Tobias, tidak semata bicara tentang suguhan panorama alam maupun pesona budaya unik, namun juga faktor pendukung lain yang menopang kenyamanan pelancong.

“Kita bisa yakinkan wisatawan asing jika kita punya pantai yang bagus, tapi kalau turisnya datang mandi tidak ada air tawar untuk bilas dan ruang untuk dia salin pakaian, kan lucu,” tuturnya pula.

Akibatnya meski susah payah mengiklankan daya tarik pariwisata Sumba pada akhirnya sia-sia belaka karena tidak ditunjang daya dukung yang lain.           

“Dia mau datang lagi, tidak bisa. Karena tidak ada sarana memadai yang membuat orang jadi aman dan nyaman ketika berwisata ke SBD,” imbuhnya.

Hal inilah yang jadi salah satu agenda Tobias untuk dikerjakan jika diberi peluang jadi pemimpin di kabupaten SBD lima tahun ke depan.

Ia mengaku punya mimpi besar tentang Loda Wee Maringi Pada Wee Malala yang maju seperti daerah lain karena kaya sumber daya alam yang belum dikelola dengan baik dan profesional.

Mengelola aset daerah yang ada tidak lagi dengan kebiasaan standar namun sudah wajib menerapkan cara profesional.

“Saya berharap niat ini tidak hanya sebatas mimpi manakala rakyat merestui dan Tuhan menghendaki,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *