KODI, MENARASUMBA.COM – Jelang pelaksanaan ritual adat pasola di Rara Winyo, Kecamatan Kodi, Kabupaten SBD, akses jalan menuju lokasi perhelatan budaya yang rusak parah tersebut diperbaiki.
Pantauan sejumlah awak media, Kamis (09/02/2023) uluran tangan salah satu perusahaan konstruksi kelas nasional ini tidak sebatas memperbaiki akses jalan tapi juga membenahi lapangan pasola.
Bahkan, empati nyata PT Bumi Indah untuk mendukung mobilitas publik menuju area pasola tersebut sudah dilakukan secara berkala selama tiga tahun.
“Setahu saya sudah tiga kali PT Bumi Indah turun tangan memperbaiki jalan menuju lokasi pasola yang rusak,” ujar Robert, warga Kampung Watu Pakadu, Desa Ghinja Kamba, Kecamatan Kodi.
Jalan sirtu sepanjang kurang-lebih 2 km ini saban tahun tergerus air saat musim hujan yang mengganggu kenyamanan bagi siapa pun yang melintasinya.
Perbaikan akses infrastruktur ini, menghapus kegelisahan warga yang sebelumnya kuatir jika kondisi jalan rusak nantinya bakal mengganggu aktivitas wisata budaya yang mulai menggeliat usai wabah COVID-19.
Sejumlah kendaraan truk roda enam dan roda sepuluh serta alat berat seperti grader, roller, dan excavator dikerahkan untuk menuntaskan perbaikan jalan, juga pembenahan lapangan pasola.
Secara terpisah, aktivitas lain nampak pula pada ruas jalan provinsi Trans Kodi yang melintasi Desa Hoha Wungo, Kecamatan Kodi Utara.
Jalan aspal penuh bopeng dan tergenang air kala hujan ini, ditambal lubangnya dengan siraman sirtu yang kemudian dipadatkan dengan roller.
Volume jalan yang ditambal pada kawasan yang juga merupakan akses nadi menuju area pasola ini diperkirakan mencapai 3 kilometer.
“Setiap tahun jalan ini rusak karena gangguan hujan dan kendaraan yang melintas. Tapi syukur Ongko Ming berbaik hati membenahinya dengan anggaran pribadi,” ucap Tina warga setempat, sembari menyebut sapaan akrab CEO PT Bumi Indah itu.
Namun ia berharap, empati yang sudah ditunjukkan perusahaan tersebut dapat ditindaklanjuti pemerintah provinsi dengan menganggarkan dana perbaikan jalan.
Ungkapan senada dilontarkan Rinus, salah satu pengendara motor yang saat itu melintas di jalan tersebut. Menurut dia, rusaknya jalan di kawasan ini sangat menganggu kenyamanan.
Pimpinan sebuah sekolah dasar negeri ini menyebut, setiap hari saat melintasi jalan itu keluhan pun spontan terlontar manakala kendaraannya terguncang ketika melewati lubang.
“Tapi hari ini saya sangat bersyukur karena masih ada orang yang tulus berempati membantu perbaikan jalan dengan biaya pribadi. Jarang kita temukan pengusaha yang mau berkorban seperti ini,” akunya polos. ( TIM/MS )