WEWEWA BARAT, MENARASUMBA.COM – Gelar kampanye di Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, paket Rakyat mendapat sambutan meriah.
Kegiatan yang berlangsung di desa persiapan Deta Ate pada Minggu (03/11/2024) Fransiskus M. Adi Lalo-Yeremia Tanggu buktikan jika isu kapling wilayah hanya isapan jempol.
Hadir dari parpol pendukung Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi NTT Elias Koa, SIP, Ketua DPD PAN Kabupaten SBD, Samsi Pua Golo, Ketua DPC Partai Kabupaten SBD, Yohanes Ngongo, dan sejumlah perwakilan pengurus parpol pendukung lain.
Isu kapling wilayah Wewewa Barat ini sengaja disentil Wilhelmus Tanggu Solo yang berbicara mewakili keluarga di tempat itu saat menyampaikan sapaan.

“Paket lain masih bermurah hati sisakan 5 persen untuk desa Kabali Dana dan 10 persen untuk kecamatan Wewewa Barat sehingga hari ini kami hadirkan paket Rakyat,” ujarnya ironis.
Bicara dalam bahasa simbolik, ia menyebut jika sosok paslon paket Rakyat serupa dengan buah alpukat, kental dan mulus.
“Seandainya bapak berdua bersifat kedondong maka tentu kami tidak mungkin dukung dan undang untuk datang di sini,” ucapnya filosofis.
Tampil sebagai pembicara pertama dari partai pengusung, Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Elias Koa mengatakan, SBD butuh pemimpin yang bersih untuk bisa mengelola sumber daya alam di daerah ini bagi kesejahteraan rakyat.
“Coba bayangkan bapak-mama, jika di SBD yang kaya raya seperti ini masih ada banyak orang miskin dimana-mana,” sebutnya.

Fenomena ini, lanjutnya lagi, menandakan jika pemimpin yang selama ini dipercaya untuk mengurus persoalan daerah bukanlah orang yang tepat.
“Untuk mengelola daerah ini harus dimulai dari sistem pemerintahan, dimana paket Rakyat adalah pasangan yang berasal dari birokrasi berpengalaman,” imbuhnya lagi.
Elias menandaskan, memilih pemimpin ibarat mencari dokter yang tepat untuk menyembuhkan penyakit yang sudah akut selama bertahun-tahun.
Apabila selama ini penyakitnya belum sembuh, bahkan tambah parah maka sepatutnya cari dokter baru.
“Bayangkan bagaimana jadinya kalau bapak mama masih sakit terus selama 15 tahun tapi juga tetap percaya terus dokter yang sama,” tambahnya.
Sementara Ketua Tim Koalisi Partai Pengusung Paket Rakyat, Samsi Pua Golo menyebut, rakyat Wewewa Barat sangat welcome untuk kehadiran paslon nomor urut dua.

“Hari ini ada peresmian beberapa posko, ini menunjukkan bahwa paket Rakyat diterima, sekaligus mematahkan isu yang menyebut 99 persen Wewewa Barat milik paslon tertentu,” tandasnya disambut applaus pendukung paket Rakyat.
Dalam sambutan pamungkas yang disampaikan calon bupati Fransiskus M. Adi Lalo menyebut, sebelum datang ke tempat itu ia sempat meresmikan beberapa posko paket Rakyat dan mendapat sambutan yang sangat meriah.
Bahkan saat tiba di tempat itu pun terlihat ekspresi besar rakyat Kabali Dana menyambut kehadiran paket Rakyat.
Saat berorasi cabup Adi Lalo menyoal isu kemiskinan sebagai salah satu topik kampanye.
“SBD ini masuk ranking kedua sebagai kabupaten termiskin di NTT karena 80 persen rakyatnya masih miskin,” beber Adi Lalo.
Hal itulah yang mengusik dirinya dan Yeremia Tanggu untuk kemudian bertekad bulat menyelesaikan persoalan rakyat meski harus mundur dari jabatan birokrasi.
Selama belasan tahun terlibat dalam urusan pemerintahan banyak ketimpangan yang terjadi.

“Namun kami juga tidak bisa berbuat banyak karena tidak punya kewenangan penuh seperti yang dipunyai seorang pimpinan daerah,” timpalnya.
Ulasan paslon Rakyat ditutup cawabup Yeremia Tanggu yang menerangkan jika semua problem yang ada akan diselesaikan dengan melibatkan segenap stakeholder rakyat.
Kondisi SBD selama 15 tahun masa pemerintahan terdahulu ibarat seekor kerbau jantan pincang dan seekor kerbau betina buta.
Tertatih karena jalannya pincang dan bahkan terkadang tabrak sana tabrak sini karena mata yang buta
Karena itu, dalam visi misi paket Rakyat ada terminologi inklusif yang diselipkan menjadi salah satu strategi pokok bagaimana menuntaskan persoalan di kabupaten SBD.
“Kita harus gandeng kekuatan bersama seluruh rakyat untuk membangun kabupaten SBD yang selama ini perkembangannya tertatih seperti kerbau pincang,” pungkasnya. ( JIP/MS )





































