Ekonomi

Dinas Pariwisata Kabupaten SBD Gelar Pelatihan untuk Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif

×

Dinas Pariwisata Kabupaten SBD Gelar Pelatihan untuk Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Dinas Pariwisata Kabupaten SBD menggelar pelatihan bagi pengrajin yang berasal dari sejumlah kelompok ekonomi kreatif.

Pembukaan pelatihan yang berlangsung di Aula Hotel Anggrek Inn Tambolaka, Rabu (29/11/2023) ini diikuti oleh 15 peserta.

Kepada media ini Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten SBD, Agustinus Wora Wora, SPd mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas para pengrajin yang ada di SBD.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten SBD, Agustinus Wora Wora, SPd. ( Foto Menara Sumba )

“Kita berharap dengan bekal pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan ini para pengarajin kita mampu berkreasi menghasilkan karya yang bernilai,” ujarnya.

Peserta pelatihan ini, sebut Agustinus, dipilih dari sejumlah kelompok yang menyebar di wilayah  Kodi, Loura, dan Wewewa.

Selama dua hari, sejak 29 sampai dengan 30 November 2023 para peserta akan memperoleh bimbingan teori yang langsung dipraktikkan.

Pokok materi pelatihan tersebut, lanjut Sekdis Agustinus, membahas tentang kerajinan yang bahannya bersumber dari limbah kayu dan batok kelapa.

“Sasarannya agar bahan sederhana yang selama ini dianggap tidak berguna dapat dimanfaatkan sehingga menghasilkan produk kerajinan bernilai tinggi,” terangnya lagi.

Pasalnya, hingga saat ini bagi masyarakat umum di SBD bahan sederhana seperti batok kelapa masih dianggap sebagai limbah yang tidak berguna.

Suasana pembukaan pelatihan bagi kelompok usaha ekonomi kreatif di Aula Hotel Anggrek Inn Tambolaka, Rabu (29/11/2023). ( Foto Menara Sumba )

“Demikian juga dengan potongan-potongan kayu kecil sisa pekerjaan tukang meubel misalnya, yang jika diolah dengan inovasi seni bisa jadi karya kerajinan yang bernilai jual tinggi,” imbuh Agustinus.

Ia menjelaskan, bidang usaha kecil yang saat ini mendapat perhatian pemerintah daerah adalah kuliner, kerajinan tangan, dan tenun.

Hal ini sebagai bentuk advokasi pemerintah terhadap keberlangsungan usaha ekonomi kreatif skala kecil yang mulai menggeliat di kabupaten SBD namun belum mapan dan mandiri.   

“Selain belum kuat dari sisi modal, usaha ekonomi kreatif yang ada saat ini harus mampu menunjukkan inovasi agar hasil usahanya bisa dilirik konsumen,” tutur Agustinus.

Kondisi ini masih menjadi problem bagi hampir seluruh kelompok usaha ekonomi kreatif yang ada di SBD.

Karena itu pihaknya berharap pelatihan tersebut dapat menggugah kemampuan para pengrajin untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing.

Pantauan media ini, usai seremonial pembukaan pelatihan, para peserta langsung mendapatkan bimbingan teori yang dipadukan dengan praktik.

Terlihat bahan yang digunakan sangat sederhana karena terdiri dari potongan kayu kecil dari limbah meubel dan batok kelapa yang selama ini belum dimanfaatkan. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *