TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Hari ulang tahun kabupaten SBD ke 17 yang jatuh pada 22 Mei 2024 harus dimaknai sebagai momentum kebangkitan dalam semangat kebersamaan untuk terus membangun Loda Wee Maringi Pada Wee Malala.
Hal ini dikatakan Melkianus Lubalu salah satu tokoh yang turut bersumbangsih bagi kemajuan pembangunan di kabupaten ini, Rabu (29/05/2024).
Menurut CEO PT Bumi Indah, sebuah perusahaan swasta yang kiprahnya sudah malang melintang di seantero NTT ini, warga SBD harus membangun kesadaran bersama untuk memajukan daerah ini.
“Bagi saya, ulang tahun daerah kita kali ini sangat berkesan karena layaknya manusia, 17 tahun adalah usia yang mulai menapak dewasa,” ujarnya.
Karena itu, pengusaha yang akrab disapa Ongko Ming ini mengingatkan agar semangat persaudaraan dalam membangun wilayah ini senantiasa terpelihara dengan baik.
Apalagi momentum 17 tahun usia kabupaten SBD ditandai pula dengan hajatan politik, dari skala nasional seperti pilpres dan pileg yang sudah berlalu hingga kontestasi pilkada di tingkat lokal yang akan digelar pada bulan November mendatang.
“Persatuan dalam persaudaraan sebagai sesama anak Loda Wee Maringi Pada Wee Malala harus terus kita pupuk dan rawat demi kebaikan bersama untuk SBD yang maju,” imbaunya.
Ia mengatakan, pengalaman pahit perhelatan politik lokal kali lalu yang telah mencabik keutuhan dan kebersamaan anak negeri ini harus disudahi.
“Jangan sampai energi kita terkuras habis hanya untuk hal-hal tidak bermanfaat dan merugikan lantaran beda pilihan politik, dukung mendukung,” katanya mengingatkan.
Pengusaha sukses yang mengawali bisnis dari nol dan pernah mengalami hidup susah ini menandaskan, jangan sampai perbedaan politik yang sifatnya sesaat menimbulkan selisih berkepanjangan.
Dikatakan satu-satunya pengusaha lokal Sumba yang sudah menapak bisnis kontraktor tingkat nasional ini, hubungan kekerabatan dan pertalian darah lebih penting daripada apa pun.
Ongko Ming mengajak segenap komponen yang ada di SBD agar tidak larut dalam suasana politik lokal yang mulai menghangat dan membuat tali persaudaraan renggang.
“Saat ini sudah ada sejumlah bakal kandidat dengan kubu pendukungnya masing-masing. Kita harap jangan ada gesekan akibat polarisasi ini,” sebut Ongko Ming.
Kondisi ekonomi daerah yang mulai bangkit dari keterpurukan setelah sebelumnya diterpa berbagai krisis harus terus digeliatkan.
“Warga SBD harus bisa menyadari kondisi ini dan tetap menjaga optimisme untuk berkarya, membenahi ekonomi, memajukan daerah yang kita cintai bersama,” tandasnya.
Menurutnya, kondisi ekonomi dunia yang lesu tidak berpengaruh terhadap mental juang warga SBD yang sudah terkenal ulet.
Buktinya, situasi sulit seperti COVID-19, krisis ekonomi dunia, hingga virus ASF pada tingkat lokal yang sudah berulang kali mewabah dan menghancurkan usaha ternak warga SBD bisa dihadapi.
“Karakter orang SBD sebagai pekerja keras jadi faktor utama bangkitnya ekonomi dari keterpurukan. Saya harap ciri khas ini terus melekat dalam jiwa kita warga Loda Wee Maringi Pada Wee Malala,” pungkasnya. ( JIP/MS )







































