Politik

Marsel Lete Boro, Satu-Satunya Figur Loura yang Berani Nyatakan Diri Maju Sebagai Orang Nomor Satu

×

Marsel Lete Boro, Satu-Satunya Figur Loura yang Berani Nyatakan Diri Maju Sebagai Orang Nomor Satu

Share this article

MENARASUMBA.COM – Belum ada figur Loura yang seberani Marsel Lete Boro nyatakan diri maju sebagai bakal calon orang nomor satu di Sumba Barat Daya.

Pasalnya, selama tiga pilkada SBD yang telah usai, putra-putri Aba Luna Lele Liku Lai Paloda selalu diposisikan sebagai calon orang nomor 2 (wakil bupati).

Kepada media ini, Jumat (26/04/2024) Marsel mengatakan, niat maju sebagai orang nomor satu ini karena kuatnya dorongan aspirasi masyarakat.

Hal inilah yang membuatnya terpanggil untuk bersumbangsih dengan segala kemampuan bagi daerah yang dicintainya.

“Saya juga terketuk hati melihat kondisi Sumba Barat Daya yang masih tertinggal dan berpredikat sebagai salah satu kabupaten termiskin di Indonesia,” ujarnya.

Ia berkisah, aspirasi akar rumput tersebut yang telah lama mencuat ini senantiasa mengusiknya.

Dalam beberapa tahun lalu dirinya berkeliling kampung menyambangi kerabat di berbagai pelosok karena ingin mengetahui langsung perihal aspirasi yang menggelinding itu.

Marsel Lete Boro ( baju merah, bagian belakang ketiga dari kiri ) saat mengunjungi SMKN 2 Wewewa Barat ketika masih bertugas di Dinas P dan K Provinsi NTT. ( Foto dok. pribadi )

Marsel kemudian mendapati jika dorongan grass root itu bukan isapan jempol dan tertegun menyaksikan kenyataan hidup masyarakat yang tersuguh di depan matanya.

“Sebagian besar masih hidup dalam kondisi prihatin dan bergelut dengan sejumlah kesulitan yang tidak kunjung teratasi,” jelas Marsel.

Setelah bergumul dalam permenungan panjang dan meminta pendapat keluarga ia kemudian memutuskan untuk mencalonkan diri dalam pilkada serentak yang digelar November tahun ini.

Ia juga sadar benar bahwa bukan perkara mudah menjadi orang nomor satu karena tidak semata butuh dukungan akar rumput namun juga infrastruktur politik yang memadai.

“Karena itu saya juga menjalin komunikasi dengan partai politik untuk mendapat akses pintu masuk,” imbuhnya.

Sosok bersahaja yang mengawali profesi sebagai jurnalis ini mengaku telah merajut komunikasi dengan sejumlah partai politik yang ada di kabupaten SBD.

Mantan wartawan Harian Bernas di Yogyakarta yang mengawali karir sejak tahun 1986 ini optimis jika komunikasi intens yang telah dilakukan tersebut akan direspon dengan baik oleh partai politik dan niat luhurnya tidak bertepuk sebelah tangan.

“Saya yakin gayung pasti bersambut karena sejatinya misi partai politik selaras dengan niat saya memperjuangkan kesejahteraan rakyat,” lanjut Marsel.

Titisan Darah dari Tiga Batu Tungku

Kendati terlahir sebagai putra salah satu suku besar di Loura, sarjana ilmu pemerintahan yang semasih jadi wartawan aktif sebagai kolumnis surat kabar Kedaulatan Rakyat dan Mingguan Simponi ini punya pertalian darah Kodi juga Wewewa.

Dengan titisan darah dari tiga batu tungku yang mengalir deras dan menyatu di tubuhnya ini, Marsel merasa sebagai anak kandung Loda Wee Maringi Pada Wee Malala, bukan etnis tertentu.

“Makanya saya tidak canggung untuk berbaur di antara tiga etnis besar penopang kabupaten ini,” aku mantan wartawan Harian Kupang Pos dan Majalah Mingguan Dian Ende tersebut.

Pria yang mengawali karier ASN di Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) ini juga menyadari bahwa mengatasi problem rakyat di SBD tidak seperti membalik telapak tangan.

Karena itu butuh konsep mendasar dan keberanian hati untuk teguh berjuang sebab rintangannya tidak main-main, laksana mengurai benang kusut.

Hal berat lain adalah anggapan publik yang mematutkan kekuatan populasi di wilayah asal kandidat, dan sering dihembus untuk memadamkan semangat bertarung.

Namun bagi seorang Marsel Lete Boro, jiwa jurnalis sejati yang telah kuat melekat membuatnya tidak gampang luluh dengan isu ini, dan terus merajut perjuangan dan niat untuk berbakti.     

“Saya ini anak kandung ibu pertiwi Loda Wee Maringi Pada Wee Malala yang kebetulan terlahir dan disematkan nama sebagai  orang Loura,” pungkasnya.   ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *