TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pernyataan mantan bupati SBD, Markus Dairo Talu yang menyebut ada pengusaha besar menguras harta di SBD disesalkan sejumlah pihak.
Dalam orasinya saat kampanye akbar paslon Ratu Angga di Lapangan Galatama pada Senin (11/11/2024), Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten SBD ini menyebut, ada pengusaha besar merasa paling kaya di SBD sembunyi di belakang paket.
“Selama saya dengan dokter Nelis jadi bupati dia yang makan kenyang di SBD. Harta SBD dia kuras selama ini, sekarang mulai sembunyi di belakang paket lawan saya dengan dokter Nelis,” lontarnya blak-blakan di hadapan massa yang berjubel saat itu.
Ketua DPD PAN Kabupaten SBD, H. Samsi Pua Golo, ST. ( Foto Menara Sumba )
Pernyataan tersebut membuat sejumlah tokoh di SBD ikut bersuara, dimana salah satunya diungkapkan Ketua DPD PAN Kabupaten SBD, H. Samsi Pua Golo, ST, Minggu (17/11/2024).
Menurutnya, sebagai sesepuh di kabupaten ini pernyataan tersebut kurang pantas disampaikan, apalagi dalam situasi pilkada dengan tensi politik yang meningkat seperti ini.
Terlebih pula bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah sesuatu yang tidak berdasar, karena faktanya tidak seperti itu.
“Justru pengusaha di SBD seperti yang disebutkan adalah pengusaha yang punya kontribusi membangun SBD, bukan menguras harta di SBD,” timpalnya.
Ia menyebut, tidak sepantasnya seorang mantan pejabat menyampaikan hal-hal yang bisa memancing dan memantik spekulasi yang berakibat timbulnya ketegangan politik.
Pernyataan-pernyataan tanpa sasaran yang jelas tersebut, katanya lebih lanjut, bisa menyasar kepada siapa saja.
“Hal itu akan mengganggu hubungan persaudaraan sesama rakyat SBD yang telah dibangun selama 17 tahun lebih,” tandasnya.
Pengusaha muda asal Loura, Yohanes Ngongo. ( Foto Menara Sumba )
Sementara salah satu pengusaha muda SBD asal Loura, Yohanes Ngongo menegaskan bahwa tanpa pengusaha sebuah daerah akan mengalami kemunduran.
“Seorang entrepreneur membawa dampak yang luas dalam pembangunan di sebuah daerah,” katanya.
Dampak kehadiran pengusaha antara lain adanya lapangan kerja yang mengurangi pengangguran.
Hal lain yang terlihat dari kehadiran pengusaha adalah geliat pembangunan yang bersumbangsih terhadap penyelesaian persoalan di daerah, dimana ada Inofasi terhadap program pemerintah.
“Sangat keliru jika ada pemimpin yang tidak suka pengusaha karena itu adalah mitra strategis pemerintah,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi mengatakan, jika apa yang dituduhkan tersebut tidak pernah ada.
Pasalnya, ujar pengusaha yang tidak mau disebut namanya ini, meski tidak terang benderang tapi arah tudingan itu bisa terbaca.
“Jika memang yang dimaksud adalah sosok itu maka saya bilang ini fitnah, karena orang tersebut justru punya kontribusi besar terhadap kemajuan daerah dan sering membantu masyarakat, serta tidak pernah tersangkut persoalan dengan siapa pun,” jelasnya.
Menuding tanpa dasar kata dia, adalah upaya pembunuhan karakter.
“Di era yang lalu justru sejumlah pekerjaan proyek mangkrak dan ada yang harus berurusan dengan hukum, itu dikerjakan oleh siapa?” tanya dia.
Karena itu ia meminta agar dalam suasana politik yang memanas jangan dibangun opini negatif tanpa dasar untuk menjatuhkan pihak tertentu.
“Beri contoh cara berpolitik santun serta menyejukkan untuk Loda Wee Maringi Pada Wee Malala yang aman dan damai,” imbaunya ( JIP/MS )