TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung kadernya sendiri dalam pilkada serentak tahun 2024 ini, termasuk kabupaten SBD.
Nama Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, SIP menguat sebagai bakal calon kepala daerah yang akan diusung partai kuning untuk bertarung di kontestasi pilkada 27 November 2024 mendatang.
Meski sebelumnya, nama Kolonel (AU) Gerardus Maliti, S.Sos, M.Si juga santer disebut dalam pemberitaan media sebagai salah satu bakal calon bupati yang akan diusung Partai Golkar SBD.
Namun nyatanya lagi, dari dua figur yang ditunjuk partai, justru nama Ketua DPD II Partai Golkar, Drs Antonius Umbu Zaza, M.Si yang muncul di urutan kedua dalam daftar tersebut.
Ditemui media ini, Kamis (21/03/2024) di ruang kerjanya, Ketua Dewan Pembina DPD II Partai Golkar Kabupaten SBD ini berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Kalau mau bicara tentang apa yang rekan-rekan media ikuti, pertama saya harus taat dengan ketentuan dan sikap partai. Saya kan kader Golkar, berarti harus jaga marwah partai,” kata Christian.
Di lain pihak ia juga menyadari posisinya saat ini yang masih aktif sebagai wakil bupati, bukan bupati.
“Berarti saya juga harus pertimbangkan keberadaan Pak Bupati, tidak bisa nyalip-nyalip begitu,” akunya lagi.
Karena itu, ia merasa berkewajiban untuk selalu berkonsultasi, berkoordinasi dengan bupati, melaporkan, dan perlu minta restu.
“Yang perlu minta dukungan, saya minta dukungan. Kan perlu itu, harus ada, harus terbangun,” ujarnya.
Ia menegaskan, dirinya siap maju di pilkada, apalagi saat ini figur calon sudah makin mengerucut setelah melalui tahapan sesuai mekanisme yang ada di tubuh partai beringin.
Di lain pihak, perolehan kursi DPRD kabupaten pada pemilu 14 Februari 2024 yang cukup signifikan jadi salah satu dukungan untuk melakukan bargaining dengan kekuatan politik lain yang akan diajak bermitra.
Hal yang juga perlu dicermati oleh banyak pihak terutama Partai Gokar sendiri, sebut dia, adalah ketentuan untuk mengusung calon di pilkada SBD yang syaratnya minimal 7 kursi.
“Partai Golkar hanya 5 kursi, sehingga harus berkoalisi dan kita juga harus menunggu partai mana yang siap bekerja sama,” imbuhnya.
Ditanya soal figur bakal kandidat wakil bupati, alumni APDN Kupang ini mengaku belum bisa berkomentar.
Dengan keberadaan Partai Golkar saat ini, lanjutnya, mustahil jajaran beringin SBD memunculkan figur kandidat orang nomor dua itu.
Namun tidak dipungkiri bahwa Partai Golkar akan melirik keberadaan sejumlah figur di luar partai untuk dibidik masuk bursa bakal calon wakil bupati.
“Ini juga perlu hati-hati untuk disikapi bagaimana kelanjutannya ke depan, dilihat dari apa yang sudah dirilis oleh partai wajib hukumnya bagi saya untuk taat,” lanjut Christian Taka.
Dikatakannya, banyak nama disebut terkait figur yang berpotensi dan memiliki peluang untuk itu.
Ia menyebut, ada kelompok dan orang tertentu yang coba memengaruhi konstelasi tersebut dengan mematutkan dirinya dan putra Bupati Kornelius Kodi Mete yang saat ini menjabat anggota DPRD NTT.
Menurut dia, upaya sejumlah pihak yang coba menyandingkan dirinya dengan Dominikus Alphawan Rangga Kaka, SP putra sang bupati tersebut sah-sah saja.
“Tapi saya tidak bisa nyatakan siapa figur orang nomor dua ini, karena harus koalisi, dan kita tunggu saja kader partai mana yang kelak mengisi posisi itu,” tandasnya. ( JIP/MS )






































