TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Sejumlah wajah baru ditengarai bakal bertaburan menghiasi langit kontestasi pilkada Sumba Barat Daya.
Adalah Rikhardus Holo Kondo, SH salah satu sosok kandidat yang namanya sering diperbincangkan publik dan masuk radar incaran sejumlah figur bakal calon orang nomor satu.
Ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, ekspresi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBD ini terlihat datar menanggapi keinginan publik tersebut.
Ia beralasan, dirinya tidak punya dasar kuat untuk menanggapi serius keinginan publik ini karena minim daya dukung sumber daya.
“Karena semua ini diwacanakan oleh publik, masyarakat bisa menilai sendiri seperti apa karakter, kapasitas, dan keberadaan saya,” ujar Rikhardus.
Namun demikian ia tidak menampik jika sejak lama sudah ada sejumlah tokoh yang bertandang menanyakan kesediaannya untuk disandingkan sebagai bakal calon wakil bupati.
Ia menyebut, ada pula yang cuma mengutus delegasi meminta dirinya agar bersedia mengisi posisi sebagai calon orang nomor dua.
“Semua saya jawab lurus apa adanya, karena tidak ada yang tersembunyi di mata publik tentang keseharian hidup saya,” tuturnya polos.
Dirinya menyadari benar bahwa untuk masuk arena politik butuh sokongan sumber daya yang tidak main-main, terutama kemampuan finansial.
Sementara itu, akunya jujur, jika ditakar secara materi antara tawaran untuk masuk dunia politik dan kesiapan finansial ibarat jauh panggang dari api.
“Karena itu saya tidak mau dianggap konyol manakala menerima tawaran ikut kontestasi politik padahal tidak punya sumber daya materi yang mapan,” aku Rikhardus.
Mantan Camat Kodi dan Kepala BKPSDM Kabupaten SBD ini menandaskan, ia tidak bisa mengatakan apa pun tentang kepatutan yang disematkan publik pada dirinya.
Ditanya kesiapan dirinya jika rakyat kadung mengantung harap agar maju bertarung di pilkada 2024 nanti, Rikhardus mengatakan bahwa wataknya adalah mengabdi tanpa pamrih.
“Jika dorongan konstituen itu benar, maka keinginan grass root (akar rumput) inilah satu-satunya modal utama saya,” katanya lagi.
Acapkali, katanya lebih lanjut , keinginan kuat publik yang menghendaki sosok pilihannya meraih tampuk kepemimpinan harus pupus lantaran nihil sumber daya finansial dan akses pintu politik.
Pengalaman inilah yang membuatnya saat ini terpaksa mengambil sikap berdiam diri meski dorongan kuat agar dirinya maju di pilkada 2024 selalu mengusik pikiran.
Sosok low profile dengan pembawaan tenang ini tidak memungkiri jika ia terbebani dengan dorongan akar rumput yang menginginkannya masuk nominasi bakal calon di pilkada nanti.
“Tapi saya sadar bahwa dukungan publik saja tidak cukup jika tanpa modal agar bisa mengakses pintu masuk menuju gelanggang politik sesungguhnya,” kata Rikhardus menutup pembicaraan. ( JIP/MS )
























