Ekonomi

Saat ini Lebih Untung Beli Pertamax di SPBU Ketimbang Pertalite Eceran Pinggir Jalan

×

Saat ini Lebih Untung Beli Pertamax di SPBU Ketimbang Pertalite Eceran Pinggir Jalan

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Mulai 1 Oktober 2024 harga Pertamax di SPBU turun dari 12.950 jadi 12.100 per liter.

Turunnya harga Pertamax ini menguntungkan konsumen yang selama ini terpaksa membeli Pertalite eceran pinggir jalan dengan harga mencekik.

“Masih untung 400 rupiah jika beli Pertamax di SPBU dibanding 1 botol Pertalite eceran seharga 20.000,” sebut John, warga Tambolaka, SBD, Selasa (08/10/2024).

Dikatakannya, harga Pertalite eceran yang saat ini lebih mahal dibanding Pertamax membuat warga lebih memilih mengisi BBM untuk kendaraannya di SPBU.

Sejumlah sepeda motor yang digunakan untuk menimbun BBM subsidi sedang parkir menunggu dibukanya layanan di SPBU Sheryn Indah Tawo Rara. ( Foto Menara Sumba )

Sebagai warga dengan penghasilan pas-pasan dirinya mengaku lega karena pasokan Pertamax saat ini sudah lancar di semua SPBU.

“Termasuk stok sejumlah depo mini yang tersebar di berbagai tempat saat ini stabil,” imbuhnya.

Secara terpisah, hal senada diungkapkan Maria, karyawati swasta yang juga merasa tertolong dengan tersedianya stok Pertamax yang stabil dan bahkan kini turun harga..

Menurut dia, saat masih dipatok dengan harga 12.950 pun konsumen masih untung ketimbang beli Pertalite eceran.

Maria berharap stok Pertamax tidak lagi mengalami kendala seperti saat lalu ketika dalam beberapa waktu pasokannya tersendat.

“Dengan stabilnya pasokan Pertamax setiap hari pengeluaran untuk belanja BBM tidak lagi meningkat seperti yang lalu,” ucapnya.

Suasana pengisian BBM subsidi yang dipadati kendaraan para penimbun minyak di SPBU Sheryn Indah, Tawo Rara. ( Foto Menara Sumba )

Kondisi sebaliknya justru dialami para pengecer BBM Pertalite yang selama ini mengais untung dari penjualan minyak yang disubsidi untuk rakyat kecil tersebut.

Kelompok yang selalu membuat macet SPBU penyalur BBM subsidi di seantero SBD ini harus menelan pil pahit karena usahanya sepi pembeli.

Pantauan media ini, lapak penjual Pertalite eceran di pinggiran jalan dekat SPBU Sheryn Indah, Tawo Rara mulai berkurang, tidak sepadat yang lalu

“Pembeli agak sepi sejak stok Pertamax stabil,, apalagi harganya terus turun,” ungkap salah seorang ibu pemilik lapak.

Hal senada diungkapkan Anton, pria beranak dua yang setiap hari mencari rezeki dari dagang BBM subsidi.

Ia mengaku sudah kesulitan memasarkan BBM subsidi yang ditimbunnya dari pengisian di SPBU

Mengandalkan sebuah pickup miliknya, Anton saban hari berdesakan antri di SPBU, yang kemudian hasilnya ia tawarkan di pemilik lapak bensin eceran.

“Orderan sudah anjlok sekarang karena pesanan makin sepi,” akunya polos.

Akibatnya, ia harus kembali memutar otak agar bisa membayar cicilan kendaraan yang belum lunas.

Harga Pertamax yang terus turun telah berdampak nyata terhadap pendapatannya yang bergantung pada usaha di area SPBU.

“Saya harus cari cara lain biar dapur tetap berasap dan bisa setor cicilan kredit setiap bulan,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *