Feature

Ir. Yohanes Oktovianus, MM : Kisah Sukses “Anak Kolong” Meretas Karier Birokrasi

×

Ir. Yohanes Oktovianus, MM : Kisah Sukses “Anak Kolong” Meretas Karier Birokrasi

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Usai dilantik sebagai Penjabat Bupati SBD pada Minggu (08/09/2024) petang, tidak menunggu lama, Senin (09/09/2024) Ir Yohanes Oktovianus, MM terbang menuju Tambolaka.

Rasa cinta dan keinginan berbakti untuk tanah leluhur yang tertahan dalam dada membuatnya tidak pikir panjang.

Segera berkemas dan bergegas meninggalkan Kupang, Kota Karang tempatnya mengabdi sejak tahun 2019 sebagai salah satu dari jajaran pejabat provinsi negeri Flobamora.

“Inilah saatnya, dimana apa yang saya impikan selama ini, segenap kemampuan bisa dicurahkan untuk rakyat dan pemerintahan Sumba Barat Daya,” akunya saat dikonfirmasi media ini Minggu (08/09/2024) pagi yang lalu jelang pelantikan sore hari itu.   

Ir. Yohanes Oktovianus, MM saat diambil sumpah sebagai Penjabat Bupati SBD di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT, Minggu (08/09/2024). ( Foto Menara Sumba )

Ia mengaku sangat gembira dan bersyukur karena sudah ditunjuk sebagai Penjabat Bupati SBD di tanah leluhurnya.

Tidak banyak yang tahu, jika Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT ini terlahir sebagai anak kolong, istilah untuk putra-putri anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) di zaman pra reformasi.

Yohanes Oktovianus adalah buah kasih pasangan Bapak Aloysius Baiyo Ngongo, seorang anggota TNI AD yang berasal dari Kampung Karakat, Desa Kalembu Weri, Kecamatan Wewewa Barat dan Ibu Lusia Sri Utami asal Madiun, Jawa Timur.

“Orang tua saya nikah di Manado, Sulawesi Utara dan saya lahir di kota itu pada 29 Oktober 1966, dari tiga bersaudara, dimana dua saudara saya, kakak dan adik saya sudah meninggal dunia,” kisahnya.

Karena ayahnya seorang TNI Angkatan Darat yang sering berpindah tugas maka keluarganya pun selalu pindah domisili.

Di awal tahun 1973 keluarganya pindah ke Surabaya dan di Kota Pahlawan ini ia masuk SD yang kemudian diselesaikannya di SD Negeri 1 Maospati, Magetan Jawa Timur.

Jenjang pendidikan berikut berturut-turut ia tuntaskan di SMP Negeri 1 Maospati pada tahun 1982 dan SMA Negeri 1 Maospati pada tahun 1985.

Pose bersama Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, SP. MP didampingi istri masing-masing usai acara pelantikan. ( Foto Menara Sumba )

“Karena terlahir sebagai orang Sumba, maka saat mau kuliah saya memilih melanjutkan kuliah pada tahun 1985 di Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang, dengan mengambil Jurusan Budi Daya, Program Studi Agronomi dan selesai pada tahun 1990,” tutur Yohanes Oktovianus.

Karier ayah empat anak ini dimulai sebagai penyuluh pertanian spesialis bidang tanaman pangan sejak 2 Januari 1991.

Ia kemudian dikukuhkan ASN dimulai pada tahun 1994, dimana jabatan pertama sebagai Ajun Penyuluh Pertanian Madya Penyuluh Pertanian Spesialis Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai disandangnya hingga 1 April 1999.

Sejak 15 Agustus 2000 ia diangkat sebagai Kepala Balai Informasi Penyuluh Pertanian Kabupaten Manggarai dan kemudian ditunjuk sebagai Plt Kepala Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (KIPPK) Kabupaten Manggarai.

Pada 21 Februari 2001 Yohanes Oktovianus diangkat sebagai Kepala Seksi Pelayanan, Komunikasi, dan Informasi pada KIPPK Kabupaten Manggarai.

Pindah Tugas di Negeri Leluhur

Tugas terakhirnya di Kabupaten Manggarai dijalani sebagai Kepala Kantor Bimas Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai sejak 18 Juli 2005, lalu pindah tugas di negeri leluhur untuk memangku jabatan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten SBD.   

Setelah itu ia berturut-turut dipercaya sebagai Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten SBD sejak 21 Oktober 2009, dan kemudian ditunjuk sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten SBD mulai 21 April 2015.

Ir Yohanes Oktovianus, MM bersama keluarga saat momen bahagia peringatan ulang tahun pernikahan. ( Foto dok. pribadi )

Sejak 13 Februari 2017 Yohanes Oktovianus dipercaya untuk menjabat Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten SBD hingga pindah tugas di provinsi.

Pada 27 Juli 2019 melalui seleksi pimpinan tinggi pratama tingkat provinsi NTT dan melalui proses seleksi yang cukup ketat akhirnya terpilih dan dipercaya Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.

Setelah itu ia menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mulai 3 Agustus 2020 hingga dipercaya lagi menjadi Kepala Dinas Peternakan Provinsi sejak 27 Maret 2024 sampai dengan saat ini.

Selain itu, ia juga merangkap tugas sebagai Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTT sejak 2 April 2024 sampai sekarang.

Sejak awal tahun 2020 sampai dengan sekarang ia dipercaya memimpin Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTT yang merupakan perpanjangan tangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BPNT).

Mengawali tugas dan lama berkarier di Kabupaten Manggarai ia bertemu jodoh di sana dan hatinya tertambat pada sosok Fransiska Surya yang kini jadi pendamping setia bersama empat orang buah hati.

Tiga orang anaknya, Silvester Baiyo Priambudi (Faldy), Evrensia Desy Rakanita Baiyo (Desy), dan Clarista Puspa Sativa (Ita) yang lahir di Manggarai sudah menyelesaikan kuliah dan juga telah mendapatkan pekerjaan.

Sedangkan putri bungsu Alessandra Bangun Indah Pratiwi (Sandra) lahir di Tambolaka masih duduk di kelas 2 SMA.

“Putra sulung saya bekerja di Jakarta, anak nomor dua bekerja di Denpasar, Bali dan anak ketiga saat ini bekerja di New York, Amerika Serikat,” katanya menutup perbincangan. ( Julius Pira )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *