TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Terganggunya jaringan listrik di jalur Watukanggorok, Desa Reda Pada, Kecamatan Wewewa Barat, SBD beberapa waktu lalu ternyata karena ulah oknum penebang liar yang tidak bertanggungjawab.
Sebelum itu, padamnya listrik pada Senin (24/04/2023) akibat tumbangnya sebatang pohon mahoni di pingiran jalan tidak jauh dari SD Kadelu Kutura diduga karena faktor alam semata.
Setelah ditelusuri awak media ini, ternyata pohon tersebut tumbang karena ditebang dan kemudian menimpa jaringan listrik hingga membuat besi penyangga kabel menggelantung.
“Awalnya kami menduga pohon itu tumbang karena hujan yang memang sudah beberapa hari tidak reda,” ungkap John warga setempat, Rabu (26/04/2023).
Namun, lanjutnya, setelah petugas PLN mendatangi lokasi itu dan melakukan perbaikan, baru diketahui jika pohon mahoni yang tumbang ini ditebang pada malam harinya.
Dalam pantauan media ini, telah banyak pohon di lokasi hutan pada kawasan pinggir jalan itu yang dimusnahkan dan lahannya dimanfaatkan untuk ladang pertanian.
Salah satu areal hutan pada tepi jalan di kawasan Watukanggorok yang sudah dijadikan ladang pertanian. (Foto. Menara Sumba)
Diduga, penebangan pohon mahoni yang menimpa jaringan listrik PLN ini adalah bagian dari upaya menggunduli areal hutan tersisa di kawasan itu untuk dialihfungsikan menjadi lahan pertanian.
Pembiaran atas perambahan hutan yang kian parah membuat sejumlah oknum tidak bertanggungjawab makin berani beraksi menebangi dan memusnahkan pohon yang ada di lokasi tersebut.
Sementara itu, Manager PLN Ranting Sumba Jaya, Irawan yang dikonfirmasi media ini, Kamis (27/04/2023) membenarkan adanya penebangan pohon oleh oknum tidak bertanggungjawab.
“Kami mendapati sebatang pohon tumbang menimpa jaringan kabel yang diduga penebangannya dilakukan pada dini hari,” ungkap Irawan.
Kerusakan yang ditimbulkan cukup parah karena besi penyangga kabel pun sampai menggelantung dan kabelnya hampir menyentuh tanah.
Kondisi ini membuat petugas PLN harus berjibaku mengevakuasi pohon tumbang itu dengan susah payah dan sangat berhati-hati agar tidak membahayakan petugas.
“Karena pohonnya berat dan masih tersangkut pada kabel yang menggelantung membuat petugas harus berhati-hati,” imbuhnya.
Irawan menyayangkan tindakan ini karena selain merusak jaringan listrik, perbuatan tersebut sangat membahayakan nyawa jika sampai tersengat aliran listrik bertegangan tinggi.
“Kami sangat sayangkan perbuatan tidak terpuji ini. Untung saja kabel yang tertimpa pohon itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” ujar Irawan.
Pihaknya berharap perisitiwa serupa tidak terjadi lagi, dan meminta kepedulian semua pihak untuk bersama-sama menjaga fasilitas layanan publik ini.
Dikatakannya, selama musim hujan petugas PLN cukup kerepotan dengan gangguan listrik di berbagai wilayah kerja PLN Ranting Sumba Jaya yang mencakup hingga Mamboro, Tana Righu, dan Gaura di kabupaten Sumba Barat.
“Mari sama-sama kita menjaga fasilitas negara ini demi lancarnya pelayanan bagi seluruh masyarakat pengguna listrik,” tandasnya. ( JIP/MS )