TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Mantan Penjabat Bupati SBD, Ir Yohanes Oktovianus, MM meminta agar beberapa harapan yang sempat dipikir dan dirintisnya bisa dituntaskan.
Hal itu disampaikan Yohanes Oktovianus saat dikonfirmasi media ini, Jumat (21/02/2025).

Pencanangan penanaman anakan mangga di Puspem oleh Yohanes Oktovianus saat masih jadi Pj Bupati SBD.
“Pusat pemerintahan di Kadula harus menjadi lokasi demo pertanian karena setiap jengkal tanah Pemda harus termanfaatkan jadi percontohan usaha pertanian,” imbaunya.
“Akan lebih efektif jika dibangun instalasi pembibitan pertanian di lokasi Puspem yg masih kosong,” sarannya lagi.
Ia beralasan, selain menyiapkan benih, bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas pembelajaran sekolah SMK pertanian yang belum memiliki laboratorium kebun praktek.
Kadis Peternakan Provinsi NTT ini mengingat jika pihaknya sudah melakukan survei bersama DPRD dan disimpulkan bahwa Kota Tambolaka sebagai wajah utama kabupaten SBD perlu dirapihkan.
“Untuk tanggulangi masalah kebersihan maka segera dibangun jaringan drainase kota disertai dengan bangunan trotoar,” pesannya.

Meninjau bangunan Pasar Rada Mata (atas) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Waikelo (bawah) yang sampai saat ini tidak dimanfaatkan.
“Sedangkan pembenahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Ramadana terus dilanjutkan hingga selesai,” lanjut Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi NTT ini.
Pihaknya juga mengingatkan agar bangunan Pasar Rada Mata diproduktifkan kembali.
“Bekerja sama dengan swasta, pelaku UMKM, pengrajin untuk dijadikan area kuliner dan kios serta lapak yang ada difungsikan untuk menjajakan keperluan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
“Penjual ikan di sekitar SPBU Rada Mata agar dialihkan ke Waikelo dan Pasar Omba Komi. Karena di Waikelo sudah ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang selanjutnya jadi titik distribusi ikan ke seluruh pasar yang ada di SBD,” saran Yohanes Oktovianus.
Dirinya kembali mengingatkan agar penilaian atau evaluasi yang sudah dilakukan pemerintah provinsi segera ditindaklanjuti melalui gerakan kolaboratif.

Memantau langsung kondisi sampah yang berserakan di salah sudut kompleks perumahan BTN (atas) dan meninjau TPA Sampah di Desa Ramadana (bawah).
“SBD satu satunya kabupaten yang masih termasuk dalam zona merah malaria terutama wilayah Kodi,” timpalnya.
“Kabupaten SBD juga menduduki posisi teratas karena mencatat angka stunting paling tinggi dan penyumbang kemiskinan ekstrem terbesar,” jelasnya lagi.
Sedangkan hasil sidak lapangan yang telah dilakukannya, masalah paling menonjol adalah disiplin guru dan siswa yang belum maksimal dalam pembelajaran di kelas.
“Ini perlu sikap tegas dan upaya kuat dari Dinas P dan K Kabupaten SBD bersama tim kerja dalam memberi motivasi akan pentingnya masa depan generasi bangsa,” tandasnya.
“Baik kepada anak-anak, orang tua, dan terutama para pendidik,” tutup Plt Kasatpol Provinsi NTT ini. ( JIP/MS )
























