WEWEWA BARAT, MENARASUMBA.COM – Budi daya tanaman porang saat ini lagi trend karena harganya yang membumbung di pasaran.
Petrus Tanggu Kii, salah seorang petani di Kampung Kalembu Erri, Dusun IV, Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten SBD memilih untuk menekuni budi daya tanaman ini.
Sungguh di luar dugaan, hasil panen pun melimpah meski luas lahan tidak memadai.
Panen perdana di lahan yang luasnya tidak sampai 1/4 hektar pada Selasa (06/05/2025) turut dihadiri Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten SBD, Alfonsus Yamba Kodi S.Sos.

Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten SBD, Alfonsus Yamba Kodi, S.Sos. ( Foto Menara Sumba )
Wakil rakyat yang sudah menjabat dua periode ini tertarik hadir untuk memberi apresiasi dan motivasi.
Pasalnya, lahan tersebut diprediksi menghasilkan umbi porang sebanyak 500 kg lebih.
Ada umbi porang yang beratnya mencapai 5 kg lebih dari lahan yang ditumbuhi 500 pohon porang itu.
Menurut Alfonsus, bagi sebagian besar masyarakat budi daya porang saat ini sudah jadi usaha tani yang sangat menjanjikan.
“Jadi primadona petani meski beberapa waktu lalu dianggap tanaman liar,” sebutnya.
“Tapi saat ini punya nilai ekonomi yang berdampak signifikan pada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dikatakan Alfonsus, budi daya porang yang digeluti Petrus Tanggu Kii patut jadi contoh bagi petani lain.
Dirinya berharap geliat budi daya tanaman porang yang dilakoni Petrus bisa memotivasi warga lain untuk terus meningkatkan pendapatan ekonomi lewat usaha tani.
Hal yang perlu diperhatikan, katanya lebih lanjut, agar petani selalu mengikuti teknik bertani yang benar, baik saat olah lahan maupun perawatan tanaman.
“Sehingga hasil yang diperoleh bisa maksimal dan petaninya bisa untung,” imbaunya.

Umbi porang hasil budi daya Petrus Tanggu Kii yang mencapai berat hampir 6 kg. ( Foto Menara Sumba )
Ia juga mengingatkan agar petani menjalin kerja sama di antara sesamanya.
Karena itu bersinergi dalam wadah kelompok tani adalah hal wajib untuk memperkuat jejaring itu.
Upaya intervensi pemerintah lewat instansi terkait dan pendampingan oleh petugas pertanian maupun lembaga lain hanya bisa dilakukan melalui kelompok tani.
“Termasuk kami wakil rakyat akan sulit memberi advokasi jika petani bersangkutan bukan anggota kelompok tani,” timpalnya.
Menurut Ketua DPC PAN Kecamatan Wewewa Barat ini, sudah merupakan tanggung jawab pemerintah untuk terus mengadvokasi petani lewat berbagai upaya pendampingan.
“Kami dengan porsi sebagai wakil rakyat juga senantiasa terus mendorong bertumbuhnya ekonomi petani,” tutur Alfonsus.
Dirinya yakin, tanaman yang dulu dianggap umbi liar namun kini naik pamor sebagai “emas terpendam” ini akan jadi komoditi andalan petani di wilayah Wewewa.
Di tengah isu krisis pangan dunia saat ini, porang terus diminati pasar internasional meski sempat mengalami fluktuasi harga beberapa waktu lalu.
Selaku wakil rakyat, Alfonsus mendukung penuh upaya peningkatan ekonomi lewat budi daya porang yang digeluti Petrus Tanggu Kii dan petani lain di wilayah tersebut.
“Sudah jadi kewajiban, dengan porsi yang saya emban untuk senantiasa hadir mendukung para petani di wilayah ini,” tutupnya. ( JIP/MS )
#pertanian #porang #fraksipandprdsbd



































