WAIKABUBAK, MENARASUMBA.COM – Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH mengimbau jajaran pemerintah di kabupaten itu untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan pelayanan bagi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Yohanis Dade menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat membuka kegiatan sosialisasi layanan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Rabu (01/11/2023) di Aula Kantor Bupati Sumba Barat.
“Kepentingan para penghayat kepercayaan harus diakomodir dengan baik oleh pemerintah pusat dan daerah untuk pemenuhan hak-hak mereka sehingga penghayat kepercayaan dapat dilayani secara optimal,” pintanya.
Menurut bupati, semua agama dan kepercayaan mengajarkan kebaikan dan kasih, saling menghormati serta menghargai.
“Karena itu kita dituntun dan dituntut untuk memiliki kerendahan hati, menghargai sesama, serta menghargai budaya dan hak-hak orang lain,” imbuh Yohanis Dade.
Ia berharap seluruh jajaran pemerintah agar bekerja dengan hati, melayani dengan tulus sebagai wujud dari niat untuk menjaga dan meningkatkan standar pelayanan minimal di kabupaten Sumba Barat.
Hal ini telah dibuktikan oleh seluruh jajaran pemerintahan yang ada dimana standar pelayanan minimal kabupaten Sumba Barat keluar sebagai yang terbaik di provinsi NTT.
“Ini bukan karena kemampuan bupati atau wakil bupati tapi berkat kemampuan dan kerja sama kita semua, dan ini yang harus kita syukuri karena semua berjalan dengan baik,” tuturnya.
Bupati juga mengimbau seluruh perangkat daerah agar wajib membuat satu akun media sosial, baik itu facebook, instagram, maupun tiktok, dan mengelolanya untuk kepentingan publikasi.
Dengan demikian, berbagai kegiatan bermanfaat seperti yang telah dilakukan pada hari itu dapat diikuti dan diketahui oleh masyarakat luas.
“Mari kita gunakan setiap media sosial untuk hal-hal positif yang dapat memberi manfaat bukan hanya bagi kita sebagai pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat luas,” pintanya lagi.
Banyak kegiatan pemerintahan terkait percepatan pembangunan di daerah, tapi karena tidak pernah dipublikasikan lewat media yang ada, terkesan pemerintah tidak pernah berbuat apa-apa, hanya duduk tidak ada manfaat.
Padahal fakta berbicara, telah begitu banyak perubahan yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh daerah ini, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, desa, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik pemuka adat, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat.
Ia mengingatkan, sosialisasi yang dilakukan pada hari itu sangat penting dalam rangka percepatan pemenuhan hak penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat melalui sistem dan strategi layanan yang bersifat kooperatif, komprehensif, dan berkelanjutan.
Pada akhir sambutannya ia meminta seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya dan menyimak secara cermat seluruh materi yang disampaikan oleh para narasumber.
“Dengan demikian kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan kualitas pembangunan di kabupaten Sumba Barat,” tandas bupati.
Sosialisasi yang diikuti lembaga adat dan penghayat kepercayaan marapu se Sumba Barat ini difasilitasi oleh Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi RI.
Pada kesempatan tersebut diserahkan pula dokumen adminduk antara lain akta nikah kepada penganut kepercayaan marapu, KTP, kartu keluarga, juga sertifikat pengukuhan dan pengakuan kepada penghayat kepercayaan di Sumba Barat. ( JIP/MS )