Berita Desa

Pertanyakan Gaji yang Disunat Kades Dua Perangkat Desa di Weekombaka Terancam Dipecat

×

Pertanyakan Gaji yang Disunat Kades Dua Perangkat Desa di Weekombaka Terancam Dipecat

Share this article
Dua perangkat desa Weekombaka yang terancam pencopotan lantaran menanyakan soal gaji yang disunat kepala desa. ( Foto Menara Sumba )

WEWEWA BARAT, MENARASUMBA.COM – Dua orang perangkat di Desa Weekombaka, Kecamatan Wewewa Barat terancam dicopot dari jabatan.

Pasalnya sepele, hanya lantaran keduanya menanyakan gaji perangkat desa tahap pertama (6 bulan) tahun 2023 yang dibayar pada  4 Oktober di tahun tersebut yang disunat Kepala Desa Weekombaka, Melkianus Bili Lede.

Hal ini disampaikan Kristoforus Aryanto Lende yang menjabat Kepala Seksi Pemerintahan, dan Kepala Dusun  4 Paulus Malo Tanggu kepada media ini, Rabu (31/01/2024).      

Keduanya didampingi Penjabat Kepala Desa Ole Milla, Eduardus Bani dan Ketua RW 9 Lolo Watu, Fabianus Bili Kii.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Weekombaka, Kristoforus Aryanto Lende yang terancam pemecatan lantaran menanyakan soal pembayaran gaji yang tidak utuh. ( Foto Menara Sumba )

Menurut Kristoforus, persoalan sunat gaji ini terkuak saat sistem pembayaran tidak lagi manual, namun langsung ditransfer ke rekening masing-masing perangkat desa.

“Saat kami menerima enam bulan gaji tahun anggaran 2023 yang dibayar melalui rekening pada tanggal 8 Januari 2024 jumlahnya mencapai 12.133.000,” jelasnya.

Nominal ini berbeda jauh dengan gaji enam bulan sebelumnya yang masih menggunakan cara manual dengan pembayaran uang kontan.

“Pada bulan Oktober tahun lalu dari total enam bulan gaji itu kami hanya menerima sejumlah 9 juta saja,” ungkap Kristoforus lebih lanjut.

Kepala Dusun 4 Paulus Malo Tanggu menyebut kepala desa beralasan jika pemotongan gaji karena adanya desa baru yang berimbas pada berkurangnya anggaran di setiap tahun. ( Foto Menara Sumba )

Atas selisih gaji yang jumlahnya tidak sedikit ini, ia dan kepala dusun 4 menanyakan persoalan itu kepada kepala desa.  

Bukannya memberi jawaban yang jelas sang kades malah tersulut emosi dan mengatakan jika hal itu tidak usah dipersoalkan.

“Tidak pantas kamu tanyakan hal tersebut karena kamu itu ada di bawah perintah dan saya yang atur kamu,” ujarnya menirukan pernyataan sang kades.  

Hal senada disampaikan Kepala Dusun 4, Paulus Malo Tanggu yang mengaku kaget setelah menerima gaji enam bulan berikut yang terbayar melalui rekening.

Dirinya merasa telah diperdaya sebab ternyata jumlah gaji yang diterima sebelumnya tidak utuh karena sudah dipotong.

Penjabat Kepala Desa Ole Milla, Eduardus Bani yang turut mendampingi karena kedua perangkat desa tersebut ditugaskan khusus untuk membantunya pada desa persiapan yang dipimpinnya. ( Foto Menara Sumba )

“Pada waktu lalu kami terima uang tunai yang dibayar langsung oleh kepala desa dan kami hanya diminta tanda tangan daftar bayar,” tutur Paulus.

Saat ditanya soal gaji yang tidak utuh, lanjutnya, sang  kades malah berkelit jika berkurangnya gaji disebabkan oleh adanya desa baru yang dimekarkan dari desa Weekombaka.

“Alasan dia hanya membayar 9 juta saja karena ada perubahan anggaran dimana telah ada desa baru dan berdampak pada penurunan anggaran di setiap tahun,” imbuhnya.      

Karena itu ia merasa heran jika kemudian ada pernyataan kepala desa yang hendak mencopot dirinya dari jabatan sebagai kepala dusun hanya lantaran menanyakan soal gaji yang tidak utuh diterima.

Sementara Penjabat Kepala Desa Ole Milla, Eduardus Bani menegaskan jika selama ini kedua perangkat desa yang terancam pencopotan tersebut ditugaskan khusus oleh kepala desa Weekombaka untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan di desa persiapan itu.

“Mereka secara resmi ditugaskan oleh kepala desa, bahkan melalui seremonial adat dengan diselempangkan kain,” beber Eduardus.

Kisruh pencopotan kedua perangkat desa ini, sebut dia, telah menganggu stabilitas urusan pemerintahan di desa persiapan yang dipimpinnnya tersebut.

Ketua RW 9 Lolo Watu, Fabianus Bili Kii yang juga mengaku tidak lagi menerima insnetif sejak bulan Juli 2022. ( Foto Menara Sumba )

“Kedua orang ini sangat berdedikasi dalam tugas kok malah mau dipecat, sedangkan perangkat desa yang usianya sudah di atas 60 tahun jelas melanggar kriteria malah dipertahankan, ,” tandasnya.

Pada bagian lain, Ketua RW 9 Lolo Watu, Fabianus Bili Kii juga mengaku tidak lagi menerima insentif sejak bulan Juli 2022.

“Terakhir saya terima insentif bulan Januari sampai Juni tahun 2022 yang dibayarkan sekaligus sejumlah 750 ribu, setelah itu sampai dengan saat ini tidak pernah lagi ada insentif,” aku Fabianus.

Saat dikonfirmasi melalui handphone pada Kamis  (01/02/2024) pagi, Kepala Desa Weekombaka, Melkianus Bili Lede enggan memberi komentar.

“Maaf pak, saya tidak bisa berkomentar karena masih sibuk urus masalah. Nanti kalau ada waktu saya hubungi,” katanya singkat.  ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *