TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Disebut namanya sebagai salah satu bakal calon penjabat bupati yang akan diusulkan DPRD SBD, Servulus Bobo Riti dipandang mampu mengisi tugas ini.
Untuk mengetahui rekam jejaknya, kami coba mengorek riwayat salah seorang putra terbaik Aba Luna Lele Liku Lai Paloda ini meski awalnya ia enggan membicarakan hal itu.
“Rasanya agak berlebihan kalau saya dipublikasi hanya karena informasi tentang rencana DPRD mengusulkan nama saya sebagai salah satu bakal calon penjabat bupati,” tampiknya dengan halus.
Namun ia pun luluh manakala kami tidak berhenti membujuknya agar bersedia membuka sekelumit dari perjalanan hidup dan karier untuk diketahui publik.
Lahir di Karuni, Loura pada 23 Desember 1968 Servulus Bobo Riti yang lebih familiar disapa SBR ini menamatkan pendidikan sekolah dasar di SD Katolik Tambolaka pada tahun 1983.
“Kami ada delapan bersaudara terlahir dari ayah yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar dan ibu yang tekun mengurus rumah tangga,” tutur SBR saat dihubungi, Rabu (05/07/2023) malam.
Setelah lulus dari SMPN Laratama pada tahun 1986 ia melanjutkan pendidikan di SMA Swasta Manda Elu hingga tamat pada tahun 1989.
Lepas SMA SBR mengambil jurusan bahasa Inggris di Fakultas Non Gelar IKIP Mataram, Lombok selama setahun dan menyelesaikan S1 pada jurusan yang sama di FKIP Undana Kupang tahun 1995.
Dua tahun setelah itu (1997) ia diangkat menjadi ASN pusat di lingkup Puspasnas RI dan ditempatkan di Kupang.
Sesudahnya, di tahun 1999 sampai dengan tahun 2005 menjadi ASN daerah dimana jabatan terakhirnya adalah Kasubag Penyusunan Program pada salah satu instansi pemprov NTT.
“Sambil berkarier saya menyelesaikan S2 Manajemen SDM di Unika Widya Mandira Kupang pada tahun 2004,” paparnya lagi.
Pada tahun 2005 ia dipindahtugaskan ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai analis Perjanjian Internasional, dan tahun 2007 diperbantukan di BNP2TKI dengan jabatan Kepala Seksi Kerja Sama Internasional.
Sejak tahun 2008 SBR sepenuhnya menjadi ASN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) hingga saat ini.
“Saya juga terus berupaya menyempatkan waktu agar bisa menimba ilmu untuk meningkatkan pengetahuan yang menunjang tugas,” akunya.
Semangat belajar tak pernah padam inilah yang membuatnya sukses meraih gelar doktor di bidang sosiologi ekonomi (dengan kekhususan migrasi internasional) pada Universitas Indonesia tahun 2013.
Setelah menduduki posisi eselon IIa, sejak awal tahun 2019 SBR dipercaya sebagai Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan BNP2TKI, lalu dilantik menjadi Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI di tahun 2020.
Jabatan sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi BP2MI diembannya sejak 9 September 2022 hingga saat ini dengan pangkat dan golongan IV/D.
Menjalankan tugas ke luar negeri sudah teramat sering dilakukannya, baik sebagai delegasi pemuda saat masih kuliah maupun ketika sudah menjadi ASN.
Ia juga adalah seorang penguji ahli Calon Doktor Ilmu Kepolisian di Program Doktor Ilmu Kepolisian STIK/PTIK Jakarta.
Oleh pemerintah, suami dari Korry Nababan Riti salah seorang ASN di Kemenko Perekonomian ini telah dianugerahi Satyalencana Karya Satya X dan XX tahun pengabdian.
Di dunia organisasi nasional ia sudah menjabat Wakil Sekjen DPP KNPI, Wakil Ketua Umum Purna Pertukaran Pemuda Antar Negara, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Pengurus Pusat KMA-PBS, dan Pengurus Pusat Generasi Muda Kosgoro.
Jiwa berorganisasi SBR rupanya sudah nampak sejak masih bersekolah di SMP dengan menjabat sebagai wakil ketua OSIS, dan Ketua OSIS ketika SMA.
Sederet pengalamannya di bidang organisasi terus berlanjut hingga pernah menjabat Wakil Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Wakil Ketua Gema KOSGORO NTT, Wakil Ketua PCMI NTT, penggagas dan koordinator FORKOMPSUB Kupang, serta penggagas GAMAL Kupang.
SBR juga adalah penggagas dan pendiri IKAL SABDA Jabodetabek, paguyuban keluarga asal kabupaten SBD yang mengusung misi sosial ekonomi dan budaya untuk warga SBD di Jabodetabek.
Ia pun memiliki hobi menulis dan sudah disalurkan dengan terbitnya sejumlah opini yang telah dipublikasi di beberapa media lokal.
Kini SBR sedang menyelesaikan sebuah buku pertamanya bertajuk Jaringan Sosial PMI asal NTT di Malaysia, Sejarah Masuk dan Asimilasi Tionghoa di Sumba.
“Sebagai insan Tuhan, saya sadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, namun apa pun kemampuan yang sudah diberikan olehNya wajib diamalkan,” pungkas ayah dua anak yang saat ini berdomisili di Tangerang. ( TIM/MS)