Pembangunan

Di Tengah Minimnya Kesadaran Warga Rawat Fasilitas Publik, Pembangunan Alun-Alun Kota Tambolaka Kembali Dikebut

×

Di Tengah Minimnya Kesadaran Warga Rawat Fasilitas Publik, Pembangunan Alun-Alun Kota Tambolaka Kembali Dikebut

Share this article
Seekor sapi milik warga setempat yang diketahui sebagai pensiunan ASN seenaknya ditambatkan dekat lampu taman di area alun-alun kota saat perayaan HUT ke 17 Kabupaten SBD. ( Foto Menara Sumba )

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pembangunan alun–alun Kota Tambolaka akan dilanjutkan pada tahun ini.

“Pembangunannya dilanjutkan dengan anggaran 4 miliar,” jelas Kepala Dinas PUPR Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST, Selasa (04/06/2024).

Ia menyebut, anggaran sejumlah itu akan dimanfaatkan untuk pembuatan monumen tiga batu tungku yang membelah perempatan jalan protokol di ujung sisi timur alun-alun.

Selain itu akan dipasang ornamen patung kuda yang berjejer pada median jalan di sepanjang jalur dari gerbang Bandar Udara Lede Kalumbang menuju perempatan dimana monumen tiga batu tungku berada.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST. ( Foto Menara Sumba)

“Bahan untuk monumen tiga batu tungku dan patung kuda ini dari perunggu,” ungkapnya.

Menurut Wilhelmus, pemilihan bahan dari perunggu dimaksudkan agar ornamen ini tidak mudah lapuk termakan usia atau dirusak tangan jahil.

Meski sedikit lebih mahal, pemilihan bahan dari perunggu disebutnya lebih tahan dan menjamin keberadaan ornamen patung dan monumen.

“Kalau pakai beton dikuatirkan tidak bertahan karena rentan dengan perubahan cuaca dan sangat mudah dirusak tangan jahil,” imbuh Woda Lado.

Dari pengalaman sebelumnya, terbukti banyak ornamen seperti lampu taman di dalam alun-alun yang telah dirusak oknum tidak bertanggung jawab.

“Kita tidak mau mengulang kesalahan yang sama karena kesadaran warga untuk merawat fasilitas umum sangat rendah,” tuturnya pula.

Selain pembuatan monumen tiga batu tungku dan pemasangan ornamen patung kuda, juga akan dilanjutkan dengan pekerjaan trotoar yang melingkari alun-alun kota tersebut.

Bagian dalam alun-alun yang pada waktu lalu dijadikan lapangan, akan ditata apik dan salah satunya jadi sarana rekreasi multiguna seperti lintasan jogging.

“Bangunan lopo yang berada di tengah lapangan akan kita bongkar dan ratakan sehingga tidak ada lagi yang menghambat pandangan mata di area tengah alun-alun,” kata Wilhelmus lebih lanjut.

Pada bagian lain Kadis Wilhelmus menyayangkan niat pemerintah untuk mempercantik wajah ibu kota kabupaten ini tidak dibarengi partisipasi warga memelihara fasilitas umum tersebut.

Padahal ketika awal penataan kota Tambolaka yang difokuskan pada pembangunan alun-alun ini  direncanakan, ia optimis bakal dapat dukungan penuh warga lewat partisipasi merawat fasilitas yang ada.

Tidak saja ulah pengunjung alun-alun yang membuang sampah sembarangan, tetapi bahkan ada yang merusak fasilitas di alun-alun ini.

“Yang paling miris, justru masih ada warga yang dengan sengaja menambat ternak untuk merumput di situ,” terangnya.

Menurut dia, kondisi ini menjadi salah satu momok bagi pemerintah daerah dalam upaya menata wajah ibu kota kabupaten menjadi lebih asri.

Apabila perilaku tidak terpuji ini terus berlangsung, dikuatirkan segala usaha pemerintah untuk menyediakan fasilitas rekreasi publik di tengah kota jadi mubazir.

“Padahal, keberadaan alun-alun kota saat ini telah menggeliatkan sejumlah usaha kecil yang mengais rezeki di tempat itu,” imbuh Wilhelmus.

Keadaan ini pada akhirnya membuat pemerintah tidak mampu berbuat banyak karena perilaku warga yang belum sadar untuk turut merawat fasilitas publik.

“Sayang sekali, jika kian hari justru tidak ada lagi daya tarik alun-alun kota karena kumuh dengan sampah dan rusaknya fasilitas di situ,” tandasnya. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *