Politik

Aleks Rangga Pija : Saya Junjung Tinggi Etika, Kehendak Rakyat, dan Menghargai Senior

×

Aleks Rangga Pija : Saya Junjung Tinggi Etika, Kehendak Rakyat, dan Menghargai Senior

Share this article
Kepala SMK Pancasila Tambolaka, Aleks Rangga Pija, SH, M.Pd yang santer digadang sebagai bakal calon orang nomor satu dalam pilkada serentak tahun 2024 di SBD. ( Foto Menara Sumba )

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Belakangan ini santer beredar selentingan yang menyebut nama salah satu kader muda Bumi Tana Nyale Kodi, Aleks Rangga Pija sebagai figur calon orang nomor satu di SBD.

Aleks dinilai sebagai representasi sosok muda yang bisa menjawab dahaga publik Loda Wee Maringi Pada Wee Malala akan hadirnya pemimpin baru dengan gagasan dan karakter terkini yang dapat membawa angin perubahan.

Ditemui dalam sebuah bincang singkat, Rabu (10/01/2024) pimpinan SMK Pancasila Tambolaka yang juga membawahi sejumlah sekolah lain di berbagai tempat ini mengapresiasi keinginan itu.

“Namun saya juga harus introspeksi diri jika keinginan itu butuh kanal dukungan sumber daya politik yang tidak mudah didapatkan,” ujar Aleks.

Alasan ini amat mendasar karena tokoh yang berhasil mengangkat pamor lembaga pendidikan di Yayasan Sang Penebus tersebut sama sekali bukanlah politisi dan anggota partai.

Selain itu, ia beralasan, untuk saat ini bicara politik pilkada pun tidak pas momentumnya karena suksesi masih jauh di depan mata.

Apalagi belum bisa diketahui seperti apa konstelasi usai pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang, yang menggambarkan konfigurasi perolehan kursi partai politik.

Karena rumus baku untuk itu adalah dukungan partai politik yang dikonversi dengan jumlah kursi penyokong sebagai dasar legitimasi menuju arena pilkada serentak 2024.    

“Di sisi lain saya pun menjunjung tinggi etika, karena masa jabatan Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati masih berlangsung sampai September 2024 mendatang sehingga amat tidak elok bicara suksesi,” imbuhnya.

Secara moril dirinya menjunjung tinggi etika terhadap rezim kepemimpinan yang saat ini masih menjalankan roda pemerintahan.

“Kita harus hormat kepada senior, menjunjung kesopanan dan tata krama terhadap mereka yang kita tuakan. Apalagi saya bukan anggota partai, apa dasar saya maju jadi calon bupati,” ucapnya retoris.

Namun di balik semua itu, sebut Aleks, jika dirinya tetap didorong untuk maju tidak ada salahnya pula apabila kehormatan ini dihargai.

Karena jika keinginan itu terus menerus ditampik sama halnya dengan meremehkan aspirasi masyarakat.

Tetapi ia juga sadar akan konsekuensinya, dimana kehendak hati rakyat ini harus punya daya dukung regulasi, juga pemetaan yang cermat untuk mewujudkannya.

Ia menandaskan, menjawab keinginan rakyat bukan pula sesuatu yang tabu selama etika dijunjung tinggi dan bukan karena ambisi untuk berkuasa.  

“Kalau rakyat menghendaki maka saya hanya melanjutkan dan menyempurnakan apa yang sudah dibuat pemimpin sebelumnya,” pungkas Aleks mengakhiri bincang singkat. ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *