TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Beberapa waktu ini arus penumpang yang hendak berlayar dari pelabuhan Waikelo meningkat pesat.
Selain aktivitas angkutan lebaran, saat ini bertepatan pula di Bima, Pulau Sumbawa, Provinsi NTB sedang panen jagung besar-besaran dan kebanyakan mempekerjakan buruh dari Sumba Barat Daya.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Waikelo, Tonny E. Bokty, SE, M.Hum menjelaskan, kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang dari SBD.
“Jumlahnya cukup besar, sedangkan armada yang melayani trayek Waikelo-Bima sangat terbatas,”ujarnya Rabu (19/03/2025).
Menghadapi situasi ini pihaknya terpaksa bersurat meminta deviasi rute KM Sabuk Nusantara 79.
“Kami meminta kepada operator supaya dilakukan deviasi rute Waikelo-Bima dan dari Bima kembali lagi ke Waikelo untuk mengangkut penumpang yang menumpuk di pelabuhan ini,” tutur Tonny.
Rute awal KM Sabuk Nusantara, kata dia, adalah Waingapu-Waikelo-Labuan Bajo-Bima-Labuan Lombok-Benoa.
Namun setelah permintaan deviasi disetujui maka rutenya menjadi Waingapu-Waikelo-Labuan Bajo-Bima- Waikelo-Bima-Labuan Lombok-Benoa.
Selaku regulator, pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat Sumba agar membeli tiket pada agen yang resmi.
“Jangan percaya dengan calo atau oknum-oknum yang bermain di luar sana, kasihan masyarakat kecil dirugikan. Dan kami pada prinsipnya tidak akan meloloskan tiket-tiket palsu itu,” tegasnya.
Sebab jika ada penumpang yang menggunakan tiket palsu lolos ke kapal, maka terjadi peningkatan jumlah penumpang atau over kapasitas.
Apabila terjadi over kapasitas maka dampaknya banyak sekali, dan bisa fatal terjadi kecelakaan di laut.
“Karena ada empat kategori kecelakaan di laut yakni tabrakan, tenggelam, terbakar, dan kandas. Saya tidak ingin itu terjadi di Waikelo,” timpalnya. ( JIP/MS )






















