Politik

Usung Perubahan yang Beretika Paket AYO Hadirkan Program Pamungkas Desa Beriman

×

Usung Perubahan yang Beretika Paket AYO Hadirkan Program Pamungkas Desa Beriman

Share this article

TAMBOLAKA, MENARASUMBA.COM – Pasangan Aleks Rangga Pija – Noviyanto U.P.S.A Lende jadi salah satu ikon wajah baru sekaligus figur muda yang bakal maju di pilkada SBD November 2024 mendatang.

Keduanya telah mendaftarkan diri di sejumlah partai politik yang ada di daerah ini dan diawali dengan pendaftaran di DPC PDIP SBD pada 27 April 2024 lalu.

Duet salah satu tokoh pendidikan SBD dengan mantan anggota DPRD provinsi NTT yang familiar dengan paket AYO ini mengusung perubahan beretika, melanjutkan dan menyempurnakan program  kerakyatan terdahulu, 

Ketua Bappilu DPC PDIP Kabupaten SBD, Anus Kette saat menyerahkan tanda terima berkas pendaftaran kepada bakal calon bupati Aleks Rangga Pija usai paket AYO mendaftarkan diri di partai itu. ( Foto Menara Sumba )

“Paket AYO sangat anti dengan watak mencerca pemimpin terdahulu meski ada hal yang belum tuntas atau gagal dikerjakan,” ujar bakal calon bupati Aleks Rangga Pija.  

Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (03/05/2024) sosok yang berhasil mengangkat pamor pendidikan Sumba Barat Daya dengan menghadirkan sejumlah sekolah unggulan favorit ini menegaskan, prinsip paket AYO adalah menjunjung tinggi etika dan tata krama.

Aleks mengatakan, pihaknya mengusung ide perubahan menuju SBD yang lebih baik, namun dalam tatanan idealisme yang beretika tanpa harus menyalahkan kepemimpinan sebelumnya.

Sambutan salah satu pengurus teras PDIP yang juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten SBD, Rudolf Radu Holo saat pendaftaran paket AYO. ( Foto Menara Sumba )

“Tugas kita menyelesaikan persoalan bukan mencari kesalahan pemimpin sebelumnya,” kata pimpinan SMK Pancasila Tambolaka ini.

Dasar utama dari prinsip itu adalah meneruskan dan menyempurnakan program yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, serta mengagendakan hal-hal yang belum tersentuh.

Dirinya menyebut, akar persoalan rakyat saat ini demikian kompleks dimana salah satunya adalah belum terpenuhinya kebutuhan vital rakyat akibat sejumlah persoalan yang tidak kunjung tuntas.

“Kita tidak bisa abaikan pandemi COVID-19 yang membuat aktivitas ekonomi dunia sempat lumpuh dan anggaran pemerintah daerah dipangkas untuk tanggulangi wabah ini,” imbuhnya.

Menurutnya pada saat ini tatkala COVID-19 sudah mereda harus ada upaya dan terobosan terkini agar program pemerintah benar–benar mendarat dengan baik di tengah masyarakat.  

Salah satu yang jadi perhatian serius adalah tata kelola pemerintahan yang bersih (clean government) dengan managemen birokrasi untuk menciptakan good governance.

“Karena itu kami menggusung Desa Beriman sebagai program pamungkas,” jelasnya pula.

Ia menyebut, salah satu persoalan serius saat ini adalah korupsi yang tidak tertangani dengan baik, maupun masalah sosial lain.

Kondisi ini menyebabkab program pembangunan jadi tersendat karena mengalami berbagai hambatan akibat mundurnya sikap mental dan perilaku yang baik.

“Banyak yang acuh terhadap persoalan di sekitarnya, hidup intoleran, jauh dari tata krama, dan mementingkan pribadi” imbuhnya.

Vespa merah, tunggangan yang mencuri perhatian publik saat pasangan Aleks Rangga Pija – Noviyanto U.P.S.A. Lende mendaftar di sekretariat DPC PDIP Kabupaten SBD. ( Foto Menara Sumba )

Tidak bermaksud menyitir program revolusi mental Presiden Jokowi, namun Aleks menegaskan jika program Desa Beriman sedari lama telah dikonsepkannya untuk diimplementasikan apabila direstui rakyat dan dikehendaki Tuhan memimpin daerah ini.

Karena tanpa dukungan mental aparatur yang mumpuni dan watak masyarakat yang peduli, sebagus apa pun program pemerintah mustahil membuahkan hasil.   

Ia menandaskan, salah satu dasar utama dirinya berniat maju di kontestasi pilkada adalah untuk merespon niat masyarakat yang menghendaki hal itu.

Sejalan dengan niat ini pihaknya telah membangun ruang komunikasi dengan partai politik yang ada di kabupaten SBD untuk menggalang dukungan menuju pilkada bulan November mendatang.

Pihaknya mengaku, komunikasi yang dilakukan itu tidak bertitik tolak dari obrolan politik semata namun membicarakan ide dengan topik program yang akan diusung.

“Komunikasi kami berpijak pada pola pendekatan menawarkan program bukan menjual diri,” katanya pula.

Aleks menegaskan, keinginan ikut berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah tersebut tidak untuk mencari popularitas, apalagi berniat meraih kemapanan hidup dari jabatan.  

“Keinginan kami maju di pilkada untuk membangun SBD yang sejuk, damai, dan elok menuju Loda Wee Maringi Pada Wee Malala,” pungkasnya.  ( JIP/MS )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *